Sukses

Lewat Reuni, Alumni PPSA 22 LEMHAMNAS RI Siap Kolaborasi Akselerasi Literasi

Sebanyak 80 peserta PPSA 22 Lemhannas RI Tahun 2019, bertemu kembali untuk menggelar reuni.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 80 peserta PPSA 22 Lemhanas RI Tahun 2019, bertemu kembali untuk menggelar reuni. Bukan sekedar pertemuan, mereka merangkum sebuah gagasan, dimana siap berkontribusi dalam program akselerasi minat baca yang diusung negara lewat Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Perlu diketahui, peserta PPSA 22 Lemhanas RI Tahun 2019 ini, berjumlah 80 orang yang berasal dari berbagai profesi. Seperti perwira tinggi dari TNI AD 16 orang, TNI AL 8 orang, TNI AU 6 orang, Polri 15 orang.

Lalu, dari kementerian berjumlah 19 orang, Kopertis 5 orang, Kadin Indonesia 3 orang, Organisasi Masyarakat 5 orang, dan Tokoh Masyarakat 3 orang.

Di Lemhannas peserta didik belajar antara lain beberapa kajian terkait pemantapan pemahaman Empat Konsensus Dasar Bangsa yaitu, Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika, juga Paradigma Nasional Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

"Kami PPSA 22 Tahun 2019 belajar 5,5 bulan dari Maret sampai dengan September 2019 di Lemhannas RI. Kami berasal dari TNI, POLRI, ASN, Akademisi, Dunia Usaha, Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat. Dari masing-masing peserta diharapkan dalam pekerjaan dan pengabdiannya tumbuh sinergi di antara para peserta didik bagi negeri mewujudkan ketahanan nasional," kata Ketua Panitia reuni Brigadir Jenderal TNI Wirana Prasetya Budi, Minggu (16/10/2022).

Lalu, setelah menempuh pendidikan selama 5.5 bulan tersebut, tiga tahun kemudian berjumpa kembali dalam acara reuni di Ruang Serbaguna Perpustakaan Nasional Lantai 4, Jakarta Pusat, Sabtu (15/10/2022). Pada reuni kali ini, mengangkat tema 'Siap Sinergi Bagi Negeri' dengan fokus kolaborasi mendukung akselerasi literasi.

2 dari 3 halaman

Dukung Penuh Peserta PPSA 22 Lemhanas 2019

Sementara, menurut Rinawati Prihatingsih, salah seorang alumni PPSA 22 yang dikirim dari KADIN Indonesia mewakili dunia usaha yang juga pemilik dan Chief Operating Officer/COO PT Infinitie Berkah Energi, dirinya mendukung penuh peserta PPSA 22 Lemhamnas 2019, untuk bersinergi untum negara, yang kali ini menggandeng Perpusnas.

"Sebab, berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), tingkat literasi Indonesia perlu terus ditingkatkan, karena saat ini berdasarkan nilai Kompetensi Membaca, Indonesia berada dalam peringkat 72 dari 77 negara. Karena itu kami tergugah untuk mendorong Kompetensi Membaca melalui dukungan donasi buku dari para alumni,” tutur Rinawati.

Sementara dilain pihak, menurut Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) 22, Mayor Jendral TNI (Mar) Nur Alamsyah, melalui gerakan donasi buku, diharapkan dapat mendorong dan membangun budaya gemar membaca guna peningkatan kualitas SDM. Kegiatan ini perlu dukungan seluruh elemen bangsa.

"Karenanya, dalam rangkaian reuni ini, IKAL 22 mengajak seluruh elemen alumni Lemhannas PPSA 22 untuk donasi buku ditujukan bagi masyarakat khususnya di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang berkualitas," ujar pria yang saat ini menjabat Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KSAL.

3 dari 3 halaman

Program Akselarasi Literasi

Masih di tempat yang sama, Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando yang juga alumni PPSA 22, membuka Perpusnas sebagai tempat ajang reuni dan menyambut baik dukungan IKAL 22 terkait program akselerasi literasi sejalan dengan program Perpusnas.

“Saat ini Perpusnas tengah mendorong gerakan literasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat. Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 2018 lalu, menyelenggarakan kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial," katanya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional 2020 – 2024 dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul melalui peningkatan kemampuan literasi untuk mewujudkan Indonesia Maju.