Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden Anies Baswedan mengaku tidak ada pembicaraan khusus ketika bertemu Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, hingga politikus senior Golkar Jusuf Kalla di resepsi pernikahan anak Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
"Namanya juga resepsi. Kalau resepsi, kita ngobrol biasa," ujar Anies ditemui wartawan di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (16/10).
Baca Juga
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bilang suasana pertemuan satu meja itu sangat riang gembira. "Ya riang gembira ceria saja suasananya," sebutnya.
Advertisement
Lebih banyak ucapan apresiasi kepada dirinya yang baru selesai menunaikan tugas menjadi gubernur DKI Jakarta selama lima tahun.
"Jadi saya tadi pada ucapan selamat sambil lihat jam, berapa jam lagi pak gubernur. Empat jam lagi selesai gitu," kata Anies.
Duduk Satu Meja
Sebelumnya, Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, politikus senior Golkar Jusuf Kalla dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu terekam duduk dalam satu meja.
Momen itu terjadi di pernikahan anak Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri di Jakarta, Minggu (16/10).
Advertisement
Tidak Direncanakan
Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menjelaskan pertemuan tersebut tidak direncanakan. Kebetulan saja para tokoh tersebut bertemu dalam acara resepsi pernikahan.
"Ya kan pertemuan pesta. Pertemuan tidak direncanakan itu Alhamdulillah istilah saya malam baik tempat baik ketemu orang baik," ujar Ali di kediaman Anies, Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (16/10).
Ali yakin pertemuan para tokoh sentral partai politik bersama Anies itu tentunya membahas politik. Apalagi, Anies sudah dideklarasikan sebagai calon presiden 2024 oleh NasDem. Sementara, Demokrat dan PKS cukup kuat memberikan sinyal akan mendukung Anies.
"Pastinya bahwa ketika Pak Surya, Pak JK, Pak SBY bertemu ini sama-sama politisi masa bicara tempe ya bicara politik dong," ujar Ali.
Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com