Sukses

Datangi Terminal Kampung Rambutan, Partai Demokrat Pantau Antisipasi Mudik Lebaran 2023

Lonjakan mudik Lebaran tahun ini menjadi perhatian serius Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Partai Demokrat.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai persiapan dilakukan pemerintah dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2023. Terlebih mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H akan berbeda dari tahun sebelumnya, pasalnya pasca Covid-19 diprediksi akan terjadi lonjakan mudik Lebaran. Lonjakan mudik Lebaran tahun ini menjadi perhatian serius Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Partai Demokrat.

Organisasi sayap (Orsap) Partai Demokrat yang digawangi Michael Wattimena selaku Ketua Umum IMDI, anggota DPR RI yang juga Sekjend IMDI dan anggota Komisi V Willem Wandik memantau langsung Terminal Kampung Rambutan. Kehadiran mereka tidak hanya memantau posko terpadu, loket dan juga memberikan makanan kepada pemudik yang akan pulang ke Cilacap, Jawa Tengah.

Michael Wattimena yang juga Kepala Bidang V Insfrastruktur dan Perhubungan DPP Partai Demokrat memberikan catatan khusus kepada pemerintah Jokowi dalam persiapan mudik yang diprediksi mulai 18 April 2023. Dia mengatakan, persiapan itu tak hanya dari sisi infrastruktur, transportasi, dan keamanan namun juga manajeman dalam mengatasinya.

"Karena banyak sekali faktor yang tidak kita sadari saat mudik, sehingga itu yang mengakibatkan kecelakaan, penumpukan kendaraan dan sebagainya. Jadi benar-benar pemerintah mengannsipasinya dengan baik, meski jadwal cuti bersama sudah dimajukan. Semua itu mengantisipasi angka kecelakaan," tegas mantan pimpinan Komisi V DPR RI ini.

Dan yang paling utama bagi Partai Demokrat bagaimana pemerintah memberikan rasa aman, kenyamanan dan kualitas pelayanan kepada pemudik baik menggunakan pesawat, kereta, kapal laut maupun kendaran roda empat dan dua.

"Hal ini dibutuhkan sinergi dan koordinasi yang baik, seperti jajaran Kepolisian, Jasa Marga dan Kementerian Perhubungan," ujarnya. Sehingga, kata Michael, pemerintah sebagai regulator agar benar-benar melakukan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan para operator transportasi dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam pengendalian dan penyelenggaraan angkutan Mudik Lebaran 2023.

Dan sisi lain patut diperhatikan yaitu jalan tol bagaimana mengkooridinasikan adanya lonjakan kendaraan serta prasarana jalan tol dan fasilitas pendukung lainnya dalam rangka mendukung kelancaran, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

"Untuk itu, perlu diterangkan juga apa skenario perencanaan terbaik, termasuk perencanaan dan koordinasi evakuasi untuk mengantisipasi keadaan darurat, baik kehabisan BBM, parking bay untuk mobil mogok ataupun keperluan ke toilet, bahkan rencana evakuasi terhadap potensi bencana lainnya," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Kenaikan Harga Tiket

Karena itu kata Michael, pentingnya pemerintah memiliki banyak alternatif untuk mengurai kepadatan di pelabuhan dan jalan tol.

"Sehingga semua persoalan yang bisa terjadi akan terselesaikan dengan baik. Intinya, setiap tahun harus berbeda dan harus lebih baik untuk mengantisipasi penumpang. Kita tahu bahwa apa pun itu pasti terjadi kemacetan.

"Tapi keselamatan di atas segalanya," tutur BMW.

Sementara itu, anggota Komisi V Muslim menyoroti kenaikan harga tiket. Kata Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Aceh, kenaikan harga tiket sebesar 30 persen masih dinilai normal.

"Harga masih normal, jadi bisa dipertahankan. Karena pasti animo masyarakat begitu besar untuk mudik pasca dari Covid kemarin. Jadi jangan sampai mereka kewalahan untuk mudik karena kenaikan tiket," tegasnya.

"Saya lihat bagus dari koordinasi petugas di terminal, kemanan dari pihak kepolisian. Tentunya harus ditingkatkan," pungkasnya.

Â