Liputan6.com, Jakarta Seluruh partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berkumpul di momen HUT ke-58 partai Golkar, Kamis (20/10/2022) di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, koalisinya ingin membicarakan visi dan misi ke depannya terlebih dahulu sebelum menentukan calon yang akan diusung di Pilpres 2024.
"KIB pertegas gagasan dulu, konsep dalam geopolitik ini cepet perubahanya. Maka mau kemana, apa yang mau kita buat dan lakukan," kata dia.
Sementara, Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara juga menegaskan, bahwa KIB mencari sosok dari dalam parpol bukan luar.
"Karena konsep awal kita adalah bagaimana mencari sosok dari partai politik bukan dari luar partai politik," ungkap dia.
Menanggapi hal itu, Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar mengamini jika nantinya KIB tidak ingin terburu untuk mencari sosok pemimpin.
Dia menegaskan, KIB tidak ingin membeli kucing dalam karung.
"Kalau ada kucingnya, Alhamdulillah. Kalau tidak? Itu yang masalah," kata Airlangga.
Â
Bukan Sekoci Ganjar
Partai Golkar menegaskan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bukan 'sekoci' untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Enggak ada. Saya tegaskan enggak ada (KIB jadi sekoci Ganjar)," kata Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman, saat diwawancarai di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Golkar, kata Maman, hingga saat ini masih konsisten mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) 2024 sebagaimana hasil dari Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
Meskipun, berbagai kader daerah baik dari PAN maupun PPP mengusulkan Ganjar, tapi KIB saat ini belum menentukan siapa sosok yang akan diusung pada Pilpres 2024.
"Itu hak masing-masing partai sama hal nya dengan Partai Golkar yang kebetulan kita sudah memutuskan melalui munas mengusung Pak Airlangga Hartarto sebagai capres dan cawapres kita di 2024 artinya itu domain masing-masing partai," ucapnya.
"Pertanyaannya siapa yang mau didukung kan begitu, tinggal tergantung kita serahkan pada masing-masing partai, kita akan duduk sama-sama, untuk merumuskan, untuk menyiapkan, memutuskan mana yang terbaik buat bangsa ini, tentunya sejalan dengan visi kita, yang sejalan dengan visi yang dibuat oleh KIB," sambung Maman.
Advertisement