Sukses

KIB Soal Capres: Masa Ambil Orang di Luar Koalisi?

Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara, menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak mungkin mengusung sosok capres di luar dari partai politik yang tergabung dalam KIB.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara, menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak mungkin mengusung sosok capres di luar dari partai politik yang tergabung dalam KIB. Sebab, konsep awal terbentuknya koalisi untuk mengusung capres di dalam koalisi.

KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Kalau saya ingin pertegas lagi, masa kita harus ambil orang di luar partai politik. Itu sebenarnya yang menjadi konsep awal kita bergabung dalam KIB," kata Amir dalam sambutannya di acara pematangan visi dan misi KIB, di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10).

Tak hanya itu, dia menegaskan bahwa KIB hingga saat ini tetap solid menuju Pemilu 2024. Amir menilai, pihak-pihak yang menyebut KIB tak solid adalah pihak yang tidak senang dengan KIB.

Karena, KIB merupakan koalisi yang pertama kali mendeklarasikan koalisi dan gabungan partai politik yang sudah bisa mengusung capres dan cawapres di pemilu 2024.

"Jadi, kalau masih ada yang mengatakan KIB berpotensi untuk bubar dan lain-lain itu karena mereka tidak senang karena kita lebih dulu. Jadi itu pasti suara dari luar, bukan suara dari dalam. Jadi kalau terkait dengan KIB ini, Insyaallah kita akan terus berlanjut," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Terburu-buru

Dia juga menyampaikan, bahwa KIB tidak terburu-buru dalam menentukan sosok capres dan cawapres. Karena, pihaknya terus mematangkan visi dan misi KIB.

"Yang kita dahulukan adalah konsep. Mau kita apakan negara ini ke depan, kita mau apakan bangsa ini ke depan, bagaimana rakyat kita ke depan, apa yang harus kita lakukan dengan anggaran ke depan," imbuhnya.

Sumber: Alma Fikhasari/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.