Liputan6.com, Jakarta - Sosok Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dinilai sebagai jelmaan Jenderal Sudirman masa kini. Sebab, Dudung dianggap dekat dengan semua kalangan, baik ulama, ustadz, santri dan masyarakat biasa.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Syamsulrizal memberikan apresiasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Menurutnya, Dudung terus berupaya membangkitkan semangat nasionalisme dan membangun wawasan kebangsaan kepada masayarakat, termasuk para santri. Hal itu dapat dilihat dari kunjugan Dudung ke sejumlah pesantren.
“Kita berayukur Pak Dudung berkenan hadir di pesantren, untuk menberikan semangat kebangsaan dan membangun wawasan kebangsaan, ini adalah sifat dari Jenderal Sudirman sejati,” ujar Syamsulrizal kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Advertisement
Menurut Syamsulrizal, hal yang dilakukan Jenderal Dudung kepada santri menunjukkan bahwa jenderal bintang empat ini memahami betul tentang sejarah peranan santri dalam kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, wajar jika Dudung memberikan perhatian serius kepada pesantren dan santri dalam merawat dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
Baca Juga
“Tapi, dalam persatuan dan kesatuan Indonesia kita tidak mengedepankan soal agama. Begitu juga soal toleransi dalam menyusun pembukaan UU 45,” katanya.
Lebih lanjut, Syamsulrizal menambahkan bahwa kehadiran Dudung ke pesantren dan menemui ulama dan santri bukan berarti dia tidak menghormati yang lain. Sebagai pimpinan TNI, Dudung juga pasti memikirkan dan menghormati yang lain karena negara ini terdiri dari beragam suku, budaya dan agama.
“Jadi kunjungan Pak Dudung ke pesantren dalam rangka kekerabatan bersama-sama sebagai pengorhormatan dan memajukan Indonesia. Dengan demikian, para santri perlu juga diundang untuk menjadi TNI. Dan Pak Dudung sudah mengupayakan merekrut santri jadi TNI. Bagus itu, perlu itu karena para santri itu juga akan menentukan garis masa depan bangsa. Persatuan dan kesatuan itu paling dikedepankan, jangan terpecah belah,” tambahnya.
Bangun Semangat Kebangsaan
Syamsulrizal lantas berharap Jenderal Dudung tidak mendengarkan isu-isu yang mendiskreditkan pesantren. Sebaliknya, harus dibangun dialog dengan ulama, tokoh masyarakat, dan santri.
“Yang penting kita bangun semangat kebangsaan, semangat nasionalisme para santri,” paparnya.
Dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara, Syamsulrizal meminta Jenderal Dudung merangkul semua kalangan. Sebab, memajukan negara ini ke arah yang lebih baik tidak bisa dibebankan hanya kepada TNI.
“Kalau yang namanya keamanan dan pertahanan negara siapapun warga negaranya, mau Islam, tidak Islam harus memberikan optimalisasi pelayanan semaksimal mungkin untuk mewujudkan pertahanan negara ini. Dan setiap warga negara punya hak melakukan bela negara, itu wajib hukumnya. Jadi semua rakyat wajib menjadi bela negara Indonesia,” pungkas Syamsulrizal yang juga Anggota Komisi II DPR ini.
Advertisement