Sukses

Telisik Kehidupan Ganjar Pranowo di Balik Kesibukan Jadi Gubernur Jawa Tengah

Ganjar Pranowo dengan penuh semangat memperlihatkan koleksi buku yang dimiliki dan disimpan di kantornya.

Liputan6.com, Jawa Tengah Membaca buku sejak dilakoni Ganjar Pranowo sejak muda. Kebiasaan itu ternyata menjadi hobinya hingga saat ini. Ya, di sela-sela kesibukannya, Ganjar yang menjadi Gubernur Jawa tengah tetap melakukan kebiasaannya membaca buku. 

Dalam kesempatan wawancara bersama Klub Buku Narasi, Ganjar Pranowo memperlihatkan koleksi buku yang dimiliki dan disimpan di kantornya. Dengan gamblang, Ganjar pun menceritakan satu per satu buku yang disukai dari berbagai genre, seperti politik, sejarah, sains, fiksi, dan teknologi. 

Ganjar juga menyebutkan jika dia lebih menyukai membaca buku yang bertema sejarah. Dia juga menjelaskan kalau dirinya sering mendapat kiriman buku dari kawan-kawannya ataupun berasal dari seseorang yang tak dikenalnya. 

Pria kelahiran 28 Oktober 1968 itu juga menceritakan, kalau dia sempat ditawari paket yang berisi buku-buku kuno. Buku tersebut menurutnya berisi mengenai nilai-nilai sejarah.  Salah satu judul buku yang Ganjar Pranowo sebutkan berjudul Pedoman Melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat yang bermanfaat untuk mengetahui sejarah masa lalu.

Kemudian dia menuturkan sebagai aktivis partai, Ganjar juga banyak membaca buku yang bertema nasionalisme. Di antaranya adalah buku-buku yang ditulis oleh presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. 

Buku karya Bapak Proklamator yang rampung dibacanya berjudul Lahirnya Pancasila, Indonesia Menggugat, Cerita Sarinah, dan Di Bawah Bendera Revolusi. Namun salah satu buku yang paling menarik bagi Ganjar Pranowo yang ditulis oleh Ir. Soekarno yaitu Di Bawah Bendera Revolusi. 

Menurut Ganjar, buku tersebut seharusnya dibaca masyarakat Indonesia. Ada satu fakta menarik tentang buku tersebut, Ganjar yang hobi membaca buku mengaku sudah memiliki buku Di Bawah Bendera Revolusi yang dicetak tahun 60-an.

Sayangnya buku tersebut hilang dan tak tahu siapa yang meminjam. Untuk itu, dia kembali membeli buku tersebut yang terdiri dari dua jilid yang dicetak pada 2015. Kemudian Ganjar juga bercerita bahwa dia pernah dikirimi buku oleh seseorang yang tak dikenalnya. 

"Saya dikirimi (buku) oleh seseorang yang tak saya tidak terlalu kenal, Bung Karno Dihadapan Pengadilan Kolonial. Buku ini cukup kuno, tidak tahu (dicoret-coret oleh) anaknya atau cucunya sudah dicoret-coret bukunya, dan kemudian dicoba dijilid ulang (bukunya)," jelas Ganjar Pranowo.

Buku berjudul Bung Karno Dihadapan Pengadilan Kolonial diketahui ditulis oleh H.A Notosoetardjo. Selain buku yang bertema sejarah politik, salah satu buku favorit ganjar Pranowo yakni berjudul Homo Sapiens karya Yuval Noah Harari.

Ganjar bercerita jika buku tersebut berisi mengenai sejarah manusia berbagai penyakit. Lebih lanjut Ganjar menjelaskan salah satu pembahasan dalam buku tersebut yakni membahas tentang bagaimana manusia bisa punah.

Selain memang hobi membaca buku, Ganjar mengungkap jika kebiasaan tersebut juga diikuti putranya, Alam Ganjar. Ganjar menyebut jika sejak kecil Alam Ganjar hobi membaca buku.

Kebanyakan buku yang dibaca anaknya sejak SD hingga remaja rata-rata bertema novel fiksi. Kemudian Ganjar Pranowo pun memperlihatkan koleksi buku novel fiksi dari Alam Ganjar yang ditulis oleh Rick Riordan.

Gubernur yang hobi gowes sepeda itu mengaku, membaca buku dilakukannya saat ada waktu luang. Lebih lanjut, suami dari Siti Atikoh itu juga menceritakan pertemuannya dengan sejarawan asal Inggris yakni Peter Carey saat datang Indonesia.

Kala itu, Peter Carey memberikan satu buku untuk Ganjar Pranowo berjudul Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785-1855 Jilid 1 yang ditulis oleh Carey. 

 

(*)

Video Terkini