Sukses

Kapolri ke Anggota: Situasi Lagi Tidak Baik, Jangan Tunjukkan Gaya Hidup Mewah

Sigit mengingatkan, kondisi kehidupan anggota polisi sedang mendapat sorotan. Meski ada anggota yang memang sudah memiliki kehidupan mewah yang memang sudah dimiliki dari latar belakang keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh jajarannya agar tidak bergaya hidup mewah.

Hal itu sebagaimana tindak lanjut dari peringatan yang dilayangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena situasi sedang dalam krisis.

"Terkait dengan gaya hidup mewah pak presiden juga sudah betul-betul memberikan penjelasan secara gamblang saya kira masalah kebiasaan-kebiasaan, menggunakan mobil-mobil bagus, motor gede, situasinya lagi tidak baik," kata Sigit melalui akun media sosialnya, Senin (24/10/2022).

Sigit pun menyadari bahwa kondisi kehidupan anggota sedang mendapat sorotan. Meski ada anggota yang memang sudah memiliki kehidupan mewah yang memang sudah dimiliki dari latar belakang keluarga.

"Saya tahu mungkin keluarga rekan-rekan juga berangkat dari orang berada, tapi saat ini bukan waktunya untuk untuk dipamer-pamerkan. Sehingga kemudian resiko-resiko terkait dengan hal-hal seperti ini bisa dikurangi," katanya.

Arahan itu, lanjut Sigit juga turut mengacu pada Perintah Kapolri dalam Surat Telegram Rahasia (TR) Nomor ST/30/XI/HUM 3.4/2019/DIVPROPAM tanggal 15 November 2019 tentang gaya hidup anggota Polri.

"Saya kita STR terkait dengan bagaimana gaya hidup yang sesuai dengan kepolisian ya sudah laksanakan itu," ucapnya.

Dilanjutkan Sigit, seperti contoh untuk para anggota dapat membaca situasi dan kondisi dilapangan untuk menyikapi kehidupan mewah dalam menjalankan tugasnya.

Imbauan untuk Keluarga Polisi

"Dalam hubungan Forkopimda sesuaikan saja dengan yang lain. Misalkan, bupati pakai Innova ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu. Samakan Saja. Apalagi pada saat melaksanakan dinas disesuaikan," ujarnya. 

"Kapolres seperti apa, Kapolda seperti apa, Kapolsek seperti apa sehingga kemudian kita tidak terlihat mencolok karena berbeda dan itu dianggap menjadi hal-hal yang kemudian dianggap itu hedonisme," sambung dia.

Kemudian, Sigit mengatakan bahwa imbauan ini dilakukan bukan hanya untuk anggota tapi juga berlaku untuk keluarga, agar saling mengingatkan untuk tidak bergaya hidup mewah.

"Ingatkan keluarga kita, karena memang apapun yang terjadi dengan keluarga kita sorotannya tetap kepada anggota polri sorotannya terhadap Institusi Polri," imbuhnya.

 

2 dari 2 halaman

Arahan Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan kepala Kepolisian Resor (Kapolres) agar berhenti mengadopsi gaya hidup mewah di tengah situasi krisis. 

"Ini yang semua Kapolda, Kapolres harus tahu pejabat utama Polri. Harus tahu keadaan situasi seperti ini, harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama," kata Jokowi dilihat dari tayangan Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10).

Jokowi tidak ingin ada letupan kecemburuan sosial ekonomi karena gaya hidup mewah itu.

"Hati-hati dengan ini, hati-hati. Oleh sebab itu saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan letupan karena adanya kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati," ujarnya.

Kepala negara berpesan para perwira polisi tidak saling gagah-gagahan karena memiliki kendaraan yang bagus. Jokowi minta hal ini disetop.

"Saya ingatkan yang namanya Polres, Kapolres yang namanya Kapolda yang namanya seluruh pejabat utama perwira tinggi ngerem total masalah gaya hidup. Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati saya ingatkan hati-hati," ujarnya. 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam 

Sumber: Merdeka.com