Liputan6.com, Jakarta - Pengacara Irjen Teddy Minahasa, Hotman Paris curiga ada konspirasi dalam kasus peredaran narkotika yang menjerat kliennya.
Hotman membeberkan, awal mulanya Teddy Minahasa menginstruksikan AKBP Doddy Prawiranegara saat masih menjadi Kapolres Bukittinggi untuk menjebak Linda selaku bandar narkoba. Namun saat akan menjebak, tiba-tiba Doddy pamit ke Mabes Polri lantaran promosi karier.
"Kan instruksi dari TM agar penjebakan dilakukan di wilayah hukum Sumbar, tahu-tahunya tanggal 21 September, Doddy Kapolres pamit ke Jakarta, alasannya mau ketemu As SDM Mabes Polri untuk alasan promosi karier dia," ujar Hotman kepada Liputan6.com, Selasa (25/10/2022).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Hotman, saat Doddy hendak berangkat menuju Jakarta, Teddy sempat menitipkan salam untuk As SDM Polri. Namun di tanggal 24 September 2022, saat Teddy mengetahui barang yang akan dijebak berada di Jakarta, jenderal bintang dua itu memerintahkan Doddy menariknya ke Sumatera Barat.
Hotman curiga dengan barang bukti narkoba yang tiba-tiba sudah berada di Jakarta.
"Bahkan di chat-nya, TM masih minta sampaikan salam ke As SDM, tahu-tahunya tanggal 24 ketahuan barang sudah di Jakarta, makanya tanggal 24 September TM perintahkan ke Doddy tarik barbuk ke Padang," kata Hotman.
"Makanya kita menjadi semakin curiga ada konspirasi Linda dengan Dody Kapolres, kok Oktober malah ditemukan sudah sebagian pemakai," ucap Hotman menambahkan.
Tak hanya itu, pada 12 Oktober 2022 ditemukan juga barang bukti narkoba seberat 2 kilogram di salah satu kediaman tersangka. Sementara barang bukti sisanya berada di kediaman Doddy.
"12 Oktober ketemu 2 kilo di rumah (salah satu tersangka), sisanya di rumah Doddy, padahal 24 September diperintahkan ditarik ke Padang. Ini kelihatan sangat tidak berdasar, siapa bermain di belakang ini?," kata Hotman Paris heran.
Â
Hotman Bantah Teddy Suruh Ganti Sabu dengan Tawas
Sebelumnya, pengacara kondang Hotman Paris menepis tudingan yang dialamatkan kepada kliennya, Teddy Minahasa terkait instruksi mengganti sebagian barang bukti sabu dengan tawas.
"Tidak benar TM suruh ganti tawas, ngapain diumumkan," kata Hotman kepada Liputan6.com, Selasa (25/10/2022).
Hotman menerangkan, Irjen Teddy Minahasa justru sangat transparan pada saat proses pemusnahan barang bukti narkoba jenis sabu.
Seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) seperti Wali kota dan Kepala Kejasaan Negeri hadir saat rilis pemusnahan barang bukti di depan Kantor Polres Bukit Tinggi.
Saat itu, kliennya secara terang-terangan menyampaikan 5 kilogram dari 40 kilogram disisihkan untuk pancingan pengungkapan kasus berikutnya.
Sementara itu, terkait ucapan tawas, Hotman menerangkan, kliennya hanya sekadar berguyon dengan seorang tersangka inisial D.
"Pengakuan D ke canda-canda bahkan ada emoji ketawa, berguyon. Jauh sebelum rilis, ganti dengan tawas itu bohong," ujar dia.
Irjen Teddy Minahasa dituding mengendalikan penjualan barang bukti sabu seberat 5 kilogram. Terungkap, Irjen Teddy Minahasa merampas saat melakukan pemusnahan dan digantikan dengan tawas.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa saat konferensi pers, Jumat (14/10/2022) malam.
"Iya, diganti dengan tawas," ujar dia.
Advertisement