Sukses

Temui Listyo Sigit, Mantan Kapolri: Perbaiki yang Jadi Keluhan Masyarakat

Sejumlah mantan Kapolri berdatangan ke Mabes Polri, Jakarta Selatan menemui Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah mantan Kapolri mendatangi Mabes Polri untuk menemui Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Mereka membahas mengenai pertemuan Listyo Sigit Prabowo bersama Kapolda hingga Kapolres seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu.

Terdapat dua masukan yang disampaikan secara spesifik baik yang secara jangka pendek maupun jangka panjang.

"Jadi terutama arahan dari Bapak Presiden itu, coba perbaiki apa yang jadi keluhan masyarakat," kata mantan Kapolri Da'i Bachtiar di Mabes Polri, Kamis (27/10/2022).

Bachtiar menjelaskan, dari pembahasan mengenai keluhan publik meminta agar pelayanan Polri kepada masyarakat perlu dievaluasi bahkan direevaluasi.

"Artinya SOP - SOP atau standar operasional prosedur yang sudah ada itu coba dikaji kembali mengapa sampai terjadi kembali tentu ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan Polri," kata dia.

Di lain sisi masyarakat juga butuh kehadiran anggota Polri, seperti halnya dalam melaporkan kasus kasus. "Laporan itu segera direspons oleh Polri," ucap Bachtiar.

Sedangkan untuk masukan jangka panjangnya, Kapolri ke 17 itu mengutarakan banyak permasalahan yang tengah dihadapi baik dari segi dukungan anggaran, dukungan fasilitas.

"Kalau dia tidak punya peralatan alat transportasi, tidak ada dukungan anggaran yang cukup untuk melayani masyarakat, ya itu jangan jadi komplain tapi itu jangka menengah dan panjang," ucap Bachtiar.

Bachtiar menambahkan, masukan-masukan yang disampaikan bersama dengan para purnawirawan Kapolri lainnya tersebut merupakan pemikiran berdasarkan dengan pengalaman masing-masing. Terlebih mereka sudah menjadi warga sipil dan turut merasakan dan mendengar apa yang menjadi keluhan masyarakat.

 

2 dari 3 halaman

Beri Semangat ke Polri

Para mantan Kapolri menyambangi Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022). Mereka datang untuk bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan para pejabat utama Mabes Polri.

Sejumlah purnawirawan Kapolri yang turut hadir antara lain Jenderal Pol (Purn) Bambang Hendarso Danuri, Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi, dan Jenderal Pol (Purn) Chaerudin Ismail.

Kemudian, Jenderal Pol (Purn) Tan Sri Dai Bachtiar, Jenderal Pol (Purn) Soetanto, Jenderal Pol (Purn) Timur Pradopo dan Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti. Beberapa purnawirawan jenderal polisi lainnya turut hadir.

Kapolri periode 2005 - 2007, Da'i Bachtiar menjelaskan kedatangannya bersama purnawiran jenderal polisi lainnya karena terpanggil dengan situasi yang tengah dihadapi Polri.

"Jadi saudara sekalian kami para purnawirawan Polri ini terpanggil tentu dengan situasi yang kita sama-sama prihatin, adanya peristiwa dan memang pertemuan antara purnawirawan Polri yang katakanlah senior-senior mereka yang sedang menjabat, itu adalah hal yang biasa rutin," ujar Bachtiar kepada wartawan di Mabes Polri.

Dari pertemuan tersebut, dia datang dengan memberikan masukan kepada pejabat Polri aktif. Terlebih untuk menyikapi situasi yang tengah bergulir saat ini.

"Tentu kami memberikan dorongan semangat spirit bagi mereka untuk tabah dan juga berpikir rasional untuk mengahadapi situasi ini sehingga betul-betul apa yang dirasakan masyarakat sebagai sesuatu yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada polisi tentu kita lakukan langkah-langkah yang konkret," imbuhnya

3 dari 3 halaman

Jokowi Ungkap Keluhan Masyarakat soal Polri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap sejumlah hal yang dikeluhkan masyarakat kepada Polri. Adapun pungutan liar (pungli) menjadi hal yang paling banyak dikeluhkan masyarakat.

"Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri, 29,7 persen itu ini sebuah persepsi karena pungli. Tolong ini anggota-anggota semuanya itu yang begitu," kata Jokowi saat memberikan Pengarahan kepada Kapolda, Kapolres, Pati Polri di Istana Negara Jakarta, Jumat 14 Oktober 2022.

Dia juga meminta anggota Polri untuk tidak berperilaku sewenang-wenang dan menjauhi pendekatan represif kepada masyarakat. Selain itu, Jokowi menyebut tindakan Polri yang mencari-cari kesalahan dan gaya hidup mewah juga menjadi hal yang dikeluhkan masyarakat.

"Sewenang-wenang, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota. Pendekatan-pendekatan yang represif, jauhi. Mencari-cari kesalahan nomor yang ketiga, 19,2 persen. Dan yang keempat, hidup mewah yang tadi sudah saya sampaikan," jelasnya.

Jokowi sendiri mendapat banyak laporan terkait gaya hidup para anggota Polri. Dia meminta jajaran Kapolda, Kapolres, dan Pati Polri untuk mengerem gaya hidup agar tak muncul kecemburuan sosial ekonomi di tengah situasi krisis.

"Saya ingatkan yang namanya Kapolres, yang namanya Kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi rem total masalah gaya hidup. Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati, hati-hati saya ingatkan hati-hati," tutur Jokowi.

Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa Polri merupakan aparat penegak hukum yang paling dekat dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat.

Oleh sebab itu, dia meminta para petinggi dan perwira Polri untuk selalu mengingatkan anggotanya agar memberikan pelayanan kepada masyarakat serta menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com