Liputan6.com, Jakarta Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menanggapi soal banyaknya ruas jalan yang tergenang saat hujan mengguyur ibu kota.
Isnawa menyebut berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 13 Tahun 2021 tentang Rencana Kontigensi Penanggulangan Bencana Banjir di DKI Jakarta, BPBD DKI Jakarta sebenarnya sudah punya 25 daftar kelurahan rawan banjir di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi gini, kami punya Pergub berkaitan dengan kontigensi banjir. Ada 25 kelurahan yang sudah kami petakan, ada daftarnya, kayak Jakarta Selatan ada delapan kelurahan, Jakbar sembilan kelurahan," kata dia di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).
Isnawa mengatakan ke 25 titik rawan banjir itu perlu dipantau secara berkala. Pemantauan dilakukan ke saluran-saluran air hingga drainase yang ada. Dia berujar pengecekan harusnya dilakukan tiap hari.
"Terkadang, memang itu yang saya bilang, perlu pemantauan terus terhadap saluran-saluran, drainase. Bukan berarti tiap minggu, mungkin harus tiap hari dicek," jelas Isnawa.
Saat hujan deras, kata Isnawa sampah dapat masuk ke drainase. Sehingga, pengecekan dilakukan untuk memastikan agar saluran pergerakan air tak tertutup.
"Jadi memang harus sering dilakukan pengecekan-pengecekan, salah satunya Pak Pj Gubernur memberikan arahan kepada para lurah misalnya untuk melakukan penentuan titik-titik prioritas unggulan," terang dia.
Â
Â
Dekat Sungai
Lebih lanjut, Isnawa menyampaikan bahwa dari 25 titik rawan banjir itu, kebanyakan adalah daerah-daerah yang berada dekat bantaran kali dan sungai.
"Ada tadi, ada 25 kelurahan. Misalnya di Jakbar ada Rawa Buaya, Kembangan. Kalau Jaksel ada Cipete, Pejaten Timur, Cipulir, ulujami, terutama daerah-daerah yang sebetulnya kebanyakan adalah daerah yg di bantaran kali dan sungai," katanya.
Advertisement