Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi digital yang diproyeksi mencapai USD150 miliar pada 2025 dinilai menjadi momentum pemulihan ekonomi bangsa.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menilai, besarnya proyeksi tersebut mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal ini disampaikan Sandiaga Salahuddin dalam diskusi bertajuk 'Technology, Startup Ecosystem and Indonesia's Economy 2023' di Voffice Headquarter Indonesia, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).
Advertisement
Baca Juga
Dalam diskusi yang dihadiri Founder and Investor of Bhumi Varta Technology, Martyn Terpilowski itu, Sandiaga menyoroti besarnya pengaruh digitalisasi dalam mendorong pengembangan UMKM.
Apalagi diketahui, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai USD4,7 miliar sepanjang kuartal I tahun 2021. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.
"Kita melihat bahwa pertumbuhan ekonomi digital ini terus meningkat secara signifikan, tahun lalu (2021) USD70 miliar, tahun 2025 diprediksi USD150 miliar. Ini membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang luas," kata Sandiaga Uno dikutip dari keterangan tertulis.
"Dibutuhkan juga teknologi dan inovasi yang bisa memberikan solusi untuk para UMKM-UMKM dan teknologi yang dihadirkan oleh Pak Martyn di sini ternyata sangat bisa untuk meningkatkan peluang usaha," sambungnya.
Akses Data Pergerakan Wisatawan
Lebih lanjut, Sandiaga berharap lewat kolaborasi yang terjalin dengan Bhumi Varta Technology dapat memperoleh beragam informasi berbasis lokasi. Di antaranya data pergerakan wisatawan, seperti lokasi penginapan, akomodasi, hingga belanja produk selama mereka berada di Indonesia.
"Kita bisa mendapatkan data-data di mana wisatawan pergi, di mana mereka berhenti, mereka belanja makanannya di mana, belanja fesyennya di mana, mereka belanja kerajinannya di mana, mereka tinggal di mana, akomodasi di mana," ungkap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
"Dengan informasi tentang lokasi ini kita bisa menentukan arah kebijakan kita untuk bisa memberikan pelayanan kepada para wisatawan, sehingga meningkatkan pengalaman dan kenangan yang indah bagi wisatawan, sehingga mereka akan kembali lagi," sambungnya.
Sandiaga menuturkan, teknologi berbasis lokasi tersebut dapat digunakan para pelaku UMKM untuk memetakan minat maupun kebutuhan para wisatawan. Dengan begitu, maka UMKM bisa mengambil peluang usaha untuk bisa membuka lapangan kerja.
Hal senada disampaikan Founder and Investor of Bhumi Varta Technology, Martyn Terpilowski. Dia menyampaikan, data yang dimiliki Bhumi Varta Technology dapat diakses dengan mudah oleh semua pihak.
Tujuannya agar semua pihak dapat mengambil pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan.
"Ada banyak data tersedia di Indonesia, tapi sekarang belum terorganisir, jadi yang kami lakukan adalah menyatukannya dalam satu tempat, di mana semua orang dapat masuk ke dalam aplikasi dan mengambil data, semua perusahan, semua pemerintah atau organisasi nonprofit untuk membuat kebijakan," katanya.
Advertisement