Liputan6.com, Tangerang - Siapa sangka, daun pepaya yang dikenal pahit sebagai lalapan, bisa diolah menjadi cemilan manis dan enak oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (UPH). Selain itu, setidaknya ada 11 inovasi produk pangan yang dilahirkan para mahasiswa tersebut.
Mereka memamerkan berbagai inovasi dalam UPH Food Explore 2022 yang bertemakan “Utilization and Diversification of Local Functional Food”. Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan UPH telah menciptakan beragam produk, di antaranya jelly dan es krim dari daun pepaya, keripik dari daun singkong dan daun katuk, es krim kencur, brownies yang terbuat dari tempe, minuman kombucha, dan lainnya.
Melalui rangkaian acara Food Explore 2022, Prodi Teknologi Pangan UPH ingin mendorong publik untuk mengonsumsi produk berbahan dasar pangan lokal yang dapat diolah dan bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
Advertisement
“Di Food Explore kali ini, kami sebagai mahasiswa didorong untuk membuat inovasi pangan yang unik dan sehat. Saya membuat healthy jelly dari daun pepaya dengan nama ‘Yale’ yang rendah gula tapi tetap enak," ungkap Kesya Christyanti Stephanus, mahasiswa Teknologi Pangan UPH 2021, kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).
Baca Juga
Menurutnya, masyarakat umum sudah pasti mengetahui bila daun pepaya memiliki cita rasa pahit. Biasanya masyarakat hanya menyantapnya dengan cara direbus sebagai lalapan, atau ditumis dan dicampur santan sebagai teman lauk untuk makan.
"Daun pepaya terkenal pahit tapi kaya manfaat bagi tubuh. Untuk itu dalam prosesnya saya menggunakan Bentonite Clay dan menambahkan pemanis buatan yang digunakan dalam batas aman, dengan kalori yang lebih rendah daripada gula biasa," kata Kesya.
Kesya mencoba memperkenalkan, dari si pahit daun pepaya bisa juga dikreasikan dengan cara yang nikmat. Tentunya tanpa harus menghilangkan mafaat daun pepaya.
Sementara, Ratna Handayani selaku Ketua Prodi Teknologi Pangan UPH menjelaskan, pameran ini menjadi upaya untuk menanamkan prinsip penggunaan bahan lokal yang bergizi kepada mahasiswa.
Produk Dalam Negeri
Agar ke depannya mahasiswa dapat membuat produk-produk dalam negeri yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, Ratna juga menjelaskan bahwa ke-11 produk inovasi kali ini dibuat melalui pemanfaatan dana yang diperoleh melalui Program Kompetisi-Kampus Merdeka (PKKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Sumber pangan lokal kita sangat berlimpah dan berpotensi untuk bisa menjadi pangan fungsional, yaitu pangan yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Pangan fungsional menjadi senjata kita untuk tetap sehat di masa sekarang," tutur Ratna.
Prodi Teknologi Pangan UPH berharap, mahasiswa bisa terus berani melakukan terobosan inovasi dalam mengolah bahan dasar pangan lokal Indonesia yang tinggi gizi, namun belum diminati. Inilah yang menjadi tantangan para mahasiswa, bagaimana bisa melakukan inovasi makanan yang tadinya tidak disukai, menjadi produk yang enak, sehat, dan menarik. (Pramita Tristiawati)
Advertisement