Sukses

Jokowi Tutup Sinode Godang HKBP ke-66: Ujian Berat Bangsa Bisa Jadi Ladang Pengabdian Jemaat Bantu Sesama

Ujian berat tengah dihadapi bangsa. Situasi dunia penuh gejolak. Diprediksi akan memasuki tahun gelap dan penuh ketidakpastian. Jokowi mengajak jemaat HKBP menjadikannya sebagai ladang pengabdian membantu sesama.

Liputan6.com, Tapanuli Utara - Ujian berat tengah dihadapi bangsa dan negara. Situasi dunia penuh dengan gejolak. Diprediksi akan memasuki tahun-tahun yang gelap dan penuh dengan ketidakpastian. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun mengajak jemaat Huria Kristen Batak Protestan atau HKBP menjadikan ujian berat bangsa sebagai ladang pengabdian membantu sesama.

"Ujian berat yang sedang kita hadapi saat ini dapat menjadi ladang pengabdian untuk membantu keluarga jemaat dan sesama anak bangsa," ucap Jokowi dalam pidato virtual saat menutup Sinode Godang HKBP ke-66, Kamis 27 Oktober 2022.

Rangkaian Sinode Godang HKBP atau Musyawarah Agung HKBP ke-66 digelar pada 24-27 Oktober 2022 di Auditorium Seminarium HKBP Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Jokowi mengucapkan selamat atas pelaksanaan Sinode Agung HKBP, yang menjadi momentum bagi HKBP untuk meningkatkan kontribusinya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan jemaat, masyarakat, bangsa dan negara.

Jokowi menuturkan ujian berat yang dihadapi bangsa dan negara setelah mulai dapat mengendalikan laju penyebaran Covid-19. Kini dihantam lagi dengan ancaman krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan akibat perang Rusia-Ukraina dan peningkatan tensi geopolitik global.

"Karena itu saya mengajak seluruh jemaat HKBP tetap optimis, tidak kehilangan harapan, dan dengan terus bekerja keras, bersama-sama bahu-membahu, bertolong-tolongan menanggung beban," kata Jokowi.

Jokowi juga mengajak seluruh jemaat HKBP untuk tidak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, agar diberikan kemudahan dan mampu melewati berbagai tantangan dan ujian.

Seluruh jemaat HKBP, lanjut Jokowi, harus bersatu, bergotong-royong, bahu-membahu, tolong-menolong melayani sesama dengan rukun. Kekompakan dan kerukunan sebagai satu saudara akan menjadi sebuah kekuatan dalam menghadapi setiap ujian dan tantangan.

Jokowi kemudian menutup pidato Sinode Godang HKBP ke-66 dengan mengucapkan umpasa atau pantun batak.

"Tubu ma hariara di tonga ni huta godang, mansai las ma roha molo pajumpang dohot par Sinode Godang. (Tumbuh beringin di tengah kampung agung, hati sangat bersukacita bertemu dengan peserta Sinode Agung). Dengan ini Sinode Agung HKBP saya nyatakan ditutup. Horas!" seru Jokowi.

* Simak pidato lengkap Jokowi di halaman berikutnya...

2 dari 3 halaman

Pidato Lengkap Jokowi

Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi saat menutup Sinode Godang ke-66 HKBP yang disampaikan secara virtual pada Kamis 27 Oktober 2022:

Salam sejahtera bagi kita semua.

Shalom!

Yang saya hormati Ephorus HKBP, Sekretaris Jenderal HKBP, dan seluruh jemaat gereja HKBP di seluruh pelosok Tanah Air, undangan dan hadirin yang berbahagia. Horas!

Pertama-tama saya mengucapkan selamat atas pelaksanaan Sinode Agung HKBP, yang menjadi momentum bagi HKBP untuk meningkatkan kontribusinya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan jemaat, masyarakat, bangsa dan negara, terutama dalam menghadapi situasi dunia yang penuh dengan gejolak.

Sinode Agung HKBP juga dapat menjadi landasan yang kuat untuk memperkokoh peran gereja dan seluruh jemaat, agar terus tumbuh menjadi umat yang terang dan mulia.

Hadirin yang saya hormati, saat ini bangsa dan negara kita tengah menghadapi ujian yang berat. Setelah kita mulai dapat mengendalikan laju penyebaran Covid-19, kita dihantam lagi dengan ancaman krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan akibat perang Rusia-Ukraina dan peningkatan tensi geopolitik global, yang diprediksi akan membawa dunia pada tahun-tahun yang gelap. Tahun-tahun yang penuh dengan ketidakpastian.

Namun kita patut bersyukur di tengah-tengah krisis, ekonomi kita pada kuartal kedua tahun 2022 masih tumbuh positif 5,44 persen, inflasi juga masih terjaga dengan baik, dan 29 bulan berturut-turut neraca dagang kita juga surplus. Bahkan IMF mengatakan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

Karena itu saya mengajak seluruh jemaat HKBP tetap optimis, tidak kehilangan harapan, dan dengan terus bekerja keras, bersama-sama bahu-membahu, bertolong-tolongan menanggung beban.

Saya juga mengajak seluruh jemaat HKBP untuk tidak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, agar kita diberikan kemudahan, agar kita mampu melewati berbagai tantangan dan ujian.

Agar kita mampu mengatasi berbagai krisis dan tekanan. Agar kita mampu melanjutkan akidah-akidah penting bangsa, membangun negara kita dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hadirin yang saya muliakan, ujian berat yang sedang kita hadapi saat ini dapat menjadi ladang pengabdian untuk membantu keluarga jemaat dan sesama anak bangsa.

Seluruh jemaat HKBP harus bersatu, bergotong-royong, bahu-membahu, tolong-menolong melayani sesama dengan rukun. Kekompakan dan kerukunan sebagai satu saudara, akan menjadi sebuah kekuatan kita dalam menghadapi setiap ujian dan tantangan.

Terakhir saya sampaikan, tubu ma hariara di tonga ni huta godang, mansai las ma roha molo pajumpang dohot par Sinode Godang. (Tumbuh beringin di tengah kampung agung, hati sangat bersukacita bertemu dengan peserta Sinode Agung)

Itu saja yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini.

Dan dengan ini Sinode Agung HKBP saya nyatakan ditutup.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati setiap langkah kita semua. Terima kasih. Damai sejahtera untuk kita semua. Horas!

* Simak pertemuan Jokowi dan Ephorus HKBP di halaman berikutnya...

3 dari 3 halaman

Pertemuan Jokowi dan Ephorus HKBP

Ephorus HKBP atau Pimpinan HKBP Pendeta Dr Robinson Butarbutar bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Rabu 23 Februari 2022. Robinson menyampaikan realisasi kinerja Tahun Pemberdayaan 2021 dan progres Tahun Kesehatian 2022.

Robinson mengundang Jokowi hadir dalam launching Sentralisasi Keuangan HKBP pada Sinode Agung HKBP ke-66 yang diselenggarakan di Auditorium Seminarium HKBP Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, 24-27 Oktober 2022.

Dalam pertemuan yang berlangsung 30 menit tersebut, seperti dilansir dari situs hkbp.or.id, Robinson beserta pimpinan lainnya turut menyampaikan pemberdayaan yang telah dilakukan HKBP. Antara lain pemberdayaan atau pembenahan universitas, sekolah, rumah sakit, pelayanan sosial untuk kaum difabel, dan kerja sama HKBP bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Selain itu, Ephorus bersama Sekretaris Jenderal, Kepala Departemen Koinonia, dan Kepala Departemen Diakonia turut mengapresiasi usaha Presiden Jokowi untuk mengembangkan kawasan pariwisata Danau Toba. Pimpinan HKBP pun mendukung usaha Jokowi menyelaraskan pembangunan yang ada di sekitar Danau Toba dengan pelestarian lingkungan. Secara khusus, Robinson juga meminta Jokowi untuk menindak para pelanggar undang-undang yang merusak lingkungan hidup di kawasan Danau Toba.

Jokowi pun mengapresiasi kehadiran HKBP di tengah masyarakat Indonesia, termasuk dalam peranannya membantu penyelenggaraan vaksinasi Covid-19. Tak hanya itu, Jokowi juga berjanji akan membantu HKBP dalam melaksanakan Tahun Kesehatian. Urusan teknisnya diserahkan kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.

Dalam pertemuan tersebut yang turut dihadiri Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Jokowi menitipkan pesan agar HKBP secara aktif untuk melanjutkan kerja sama dengan pemerintah dalam melayani masyarakat. Terutama mengembalikan marwah keindahan Danau Toba, melestarikan lingkungan hidup dan menyejahterakan masyarakat di sekitar Danau Toba. Jokowi pun akan memerhatikan pentingnya penindakan perusak lingkungan hidup di kawasan Danau Toba.

Menutup pertemuan yang historis tersebut, Pimpinan HKBP dan Presiden Jokowi saling mengapresiasi kunjungan ke gereja dan desa-desa kecil dan terpencil. Kedua belah pihak sepakat untuk terus membangun bangsa. Salah satunya dengan cara turun ke bawah, serta hadir bersama warga.