Liputan6.com, Jakarta Abah Saka, begitu dia kerap dipanggil oleh warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kakek berusia 60 tahun ini hidup dengan kondisi memprihatinkan.
Sudah dua tahun terakhir, kakek Saka tinggal di sebuah gubuk reyot, tepat di samping bekas kandang ayam.
Baca Juga
Gubuk berukuran 1,5x3 meter itu berada di RT 03 RW 02 Jalan Raya Pebayuran, Desa Karang Mekar, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Sebuah gubuk yang dibangun atas inisiatif warga.
Advertisement
Gubuk tersebut hanya berisi kasur dan kain untuk sang kakek beristirahat.
Abah Saka hidup sebatang kara.
Dia tak pernah sekali pun tersentuh program pemerintah. Bahkan, sejak awal pandemi, kakek tua itu tak pernah mendapat bantuan, baik uang tunai maupun sembako.
Untuk bertahan hidup, Saka hanya mengandalkan pemberian bantuan dari tetangga yang iba kepadanya.
"Dia belum pernah dapat bantuan sejak pandemi. Sehari-hari dikasih makannya sama saya," kata Nurhayati, tetangga Saka, Jumat (28/10/2022).
Gubuk yang ditempati Abah Saka berdiri di atas tanah milik tetangganya. Selama dua tahun ditinggali, gubuk tua itu semakin mengalami banyak kerusakan material, terutama di bagian atap.
"Saya tinggal sendirian, istri sudah meninggal lama. Ya maunya punya tempat tinggal layak, biar gak kehujanan sama kedinginan," ujar Saka.
Dia mengaku selama ini dirinya belum pernah dikunjungi oleh aparatur pemerintah daerah maupun pusat untuk mendapatkan bansos. Padahal, kata dia, banyak warga sekitar yang mendapat bansos meski termasuk kalangan mampu.
"Baru Pak Camat yang ke sini, sudah dua kali," ungkap dia.
Bantuan dari Polisi
Kondisi Abah Saka yang memprihatinkan, turut mengundang simpati aparat kepolisian, yang kemudian memberikan bantuan berupa sembako kepada sang kakek.
Kanit Binmas Polsek Kedungwaringin, Ipda Fahruroji mengaku sangat prihatin dengan kondisi gubuk yang ditempati Abah Saka saat ini. Terlebih Abah juga hanya mengandalkan tetangga untuk makan sehari-hari.
"Mudah-mudahan aparat setempat bisa lebih meningkatkan status warganya. Kebetulan yang bersangkutan juga belum lama menjadi warga sini asli. Sebelumnya domisili alamat aslinya di Karawang," jelas Fahruroji.
Ia menegaskan akan memberikan arahan kepada jajaran kepolisian, khususnya Binmaspol Polsek Kedungwaringin untuk rutin melakukan pemantauan kewilayahan, terkait dengan kondisi warganya.
Advertisement
Harapan
Fahruroji juga berharap, ke depannya, pemerintah desa setempat dapat mengevaluasi kembali data warga kurang mampu yamg layak menerima bantuan dan program pemerintah.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparatur desa setempat terkait bantuan untuk warga yang kehidupannya sangat memprihatinkan.
"Mudah-mudahan untuk selanjutnya lebih bagus, lebih terdata, khususnya bagi warga yang kehidupannya memprihatinkan," imbuh Fahruroji.