Liputan6.com, Jakarta Memperingati Hari Sumpah Pemuda, DPP PDI Perjuangan menggelar Wayang Kulit dengan lakon Aji Norontoko di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (28/10/2022) malam.
Bertindak sebagai dalang dalam lakon tersebut yakni Ki Warseno Slenk dan Ki Bambang Wiji Nugroho.
Baca Juga
Hadir di lokasi acara Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP Sudjadi dan Ketua DPP PDIP Nusyirwan Sudjono yang disapa khusus oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang hadir secara daring.
Advertisement
Gelaran wayang kulit di momentum Hari Sumpah Pemuda ini, kata Nusyirwan, merupakan wujud komitmen partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tersebut dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia.
"Atas seizin Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, pada hari ini PDI Perjuangan sebagai bukti bahwa kita, masih tetap menjaga, melanjutkan, mengawal sejarah negeri, sejarah bangsa tentu 28 Oktober Sumpah Pemuda tidak pernah kita lewatkan," kata Nusyirwan.
Nusyirwan juga mengatakan, bahwa seluruh pelaku seni seperti Ki Warseno Slenk dan Ki Bambang Wiji Nugroho tidak perlu khawatir. Meski, perkembangan zaman dan perkembangan teknologi yang begitu pesat, PDIP akan tetap menjaga dan melestarikan budaya.
"Dan tidak usah khawatir apapun zaman demikian berubah maju, tetapi PDI Perjuangan tetap mengawal budaya. Jadi kemajuan teknologi, perkembangan zaman demikian cepat, tetapi wayang tetap ditampilkan oleh PDI Perjuangan," ungkapnya.
"Mudah-mudahan acara pada malam hari ini tetap memberikan semangat kepada kita semua khususnya kami dari PDI Perjuangan," kata Nusyirwan.
Â
Berbudaya
Sementara, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perintah Megawati yaitu agar seluruh kader PDIP mewujudkan cita-cita partai yang mengakar kuat pada Bung Karno sebagai Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia.
"Yakni agar kita terus menggelorakan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan," kata Hasto.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pagelaran wayang kulit itu dipersembahkan khusus untuk pemuda pemudi Indonesia yang hari ini merayakan Sumpah Pemuda. Sehingga para pemuda Indonesia terpanggil memenuhi panggilan sejarahnya.
"Seperti tadi disampaikan Ki Warseno bahwa para pemuda Indonesia, di tengah tahun politik ini, harus terus menyuarakan pesan persatuan," tutur Hasto.
Dia juga mengungkapkan, lakon Aji Norontoko menggambarkan pentingnya watak ksatria, bagajmana Gatot Kaca menggembleng dirinya memenuhi tugas menegakkan kebenaran melawan musjh negara.
"Seperti melawan radikalisme, melawan mereka yang menghasut dengan menggunakan politik identitas," kata Hasto.
Dan di saat sama, Gatot Kaca berusaha menjaga keseimbangan alam raya. Menegakkan kebenaran tanpa sombong karena ksatria terpilih.
"Karena dengan lakon ini, menggambarkan juga jiwa ksatria, membela negara harus tanpa pamrih," katanya.
Advertisement