Sukses

Luhut Sebut Banyak Negara Minta Tolong Jokowi untuk Perdamaian Dunia

Luhut mengklaim dirinya sering ditemui utusan negara sahabat dan meminta agar Jokowi menolongnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pada perhelatan G20 yang akan dilaksanakan di Indonesia nanti, bakal banyak negara yang hadir meminta pertolongan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait permasalahan dunia.

"Jadi G20 nanti akan terjadi banyak sekali orang yang bakal banyak minta tolong kepada Presiden Jokowi, dan sekarang sudah berjalan untuk perdamaian dunia," kata Luhut saat memberi pidato dalam acara Demi Indonesia di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Dia mengatakan, berbagai negara mengirimkan utusannya menghadap ke dirinya dan menyampaikan agar Pak Jokowi memberikan pertolongan.

"Saya salah satu yang membantu itu. Negara-negara yang kita lihat super besar itu, minta tolongnya ke Pak Jokowi. Mereka ngirim utusannya ke saya, ‘gini, gini, gini’," kata Luhut.

Padahal, kata Luhut, Presiden Jokowi dahulu hanya seorang tukang kayu yang berasal dari Solo, Jawa Tengah. Namun, saat ini Presiden Jokowi menjadi salah satu tokoh yang banyak dimintai pertolongan oleh negara-negara lain.

Oleh karena itu, dia meminta agar semua pihak tidak mudah meremehkan orang lain. Sebab, bisa saja seseorang yang diremehkan tersebut kelak menjadi hebat.

 

2 dari 2 halaman

Luhut Tegas Tolak Jadi Cawapres 2024

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dirinya menolak diusung menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Menko Luhut menyatakan, hingga saat ini dirinya tak pernah terbesit untuk melanjutkan kiprahnya di dunia politik selepas masa jabatannya sebagai menteri habis pada 2024 mendatang.

"Enggak, saya sudah bilang saya tak terpikir untuk ke situ lagi, saya 2024 saya pikir sudah cukup lah," kata Luhut saat ditemui di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Semua tawaran menjadi cawapres baik dari partai politik maupun aspirasi dari masyarakat akan dia tolak. Sebab, dirinya saat ini masih fokus menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden di Kabinet Indonesia Maju hingga 2024 mendatang.

"Iya (tawaran cawapres ditolak)," katanya tegas.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat atau NasDem, Ahmad Ali mengungkapkan ada beberapa nama yang berpotensi menjadi kandidat pasangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Sejumlah kandidat yang berpotensi menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies itu antara lain Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Gubernur Jawa Timut Khofifah Indar Parawansa.