Liputan6.com, Jakarta Tepat pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), kembali menggelar Acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) Tahun 2022. Kegiatan BBS 2022 yang dibuka secara resmi pada 1 Oktober mengangkat tema “Bangkit Bersama”, dengan maksud agar masyarakat saling mendukung dan bahu-membahu untuk bangkit dari pandemi serta tumbuh menjadi lebih kuat.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa bahasa Indonesia diciptakan untuk merajut beragam suku, agama, etnis, dan golongan menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu, bahasa Indonesia memiliki keunggulan dalam hal sifatnya yang terbuka.
“Bahasa Indonesia dengan leluasa menyerap banyak kosakata, istilah, serta konsep, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah. Hal tersebut dapat kita lihat dari entri Kamus Besar Bahasan Indonesia (KBBI) yang terus bertambah. Hal itu membuktikan bahwa bahasa kita terus berkembang. Namun, dewasa ini bahasa Indonesia menghadapi tantangan yang makin rumit yang salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi yang makin cepat,” disampaikan Menteri Nadiem dalam sambutannya pada Acara Puncak BBS 2022, Jumat (28/10).
Advertisement
Oleh karena itu, Badan Bahasa berusaha meningkatkan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan serta sebagai bahasa yang mampu mengartikulasikan perkembangan teknologi dan mengekspresikan pengalaman-pengalaman baru generasi muda.
“Badan Bahasa berkomitmen untuk terus mengakselerasi perkembangan bahasa Indonesia melalui pemanfaatan teknologi yang tepat guna,” tutur Mendikbudristek.
“Ibu dan Bapak Guru, tolong manfaatkan inovasi-inovasi teknologi dari Badan Bahasa ini dalam pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah. Demikian pula halnya dengan pegiat bahasa dan sastra Indonesia. Sebarkan praktik baik Anda dalam menggunakan produk-produk teknologi kami kepada masyarakat yang lebih luas,” pesan Mendikbudristek.
Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz menyampaikan melalui BBS, Badan Bahasa mencoba menjangkau Indonesia sebagai implementasi slogan yang selalu diserukan yaitu ‘Badan Bahasa Bermartabat dan Bermanfaat’.
“Bulan Bahasa dan Sastra 2022 bukan hanya acara seremonial dan perayaan semata, melainkan juga merupakan pemantik ingatan kita untuk tetap mengobarkan semangat dalam menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,” ungkap Aziz.
Kegiatan BBS 2022 juga didukung oleh para handai atau sahabat BIPA di luar negeri. Kegiatan BBS juga diikuti anak PAUD; siswa jenjang SD, SMP, dan SMA; mahasiswa; serta masyarakat umum sebagai pencinta dan pegiat bahasa dan sastra. Bahkan, kegiatan-kegiatan BBS 2022 juga telah menjangkau generasi-generasi muda Indonesia yang mengalami keterbatasan.
“Dari jumlah orang yang turut serta dalam kegiatan, di pusat misalnya, dari 13 jenis kegiatan yang diselenggarakan, tercatat ada 8.384 pendaftar dan 3.940 peserta. Beberapa di antaranya adalah masyarakat Tuli yang menjadi peserta dalam Lomba Mendongeng dengan Bahasa Isyarat,” urai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Aziz mengatakan keberadaan bahasa Indonesia telah menjadi anugerah bagi bangsa Indonesia karena menjadi simbol, jati diri, serta perajut persatuan.
“Namun, seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat dengan begitu cepat, kita ditantang untuk tetap mengembangkan dan membina bahasa persatuan, merawat bahasa daerah, sekaligus menguasai bahasa asing,” ujarnya
Untuk itu, lanjut Aziz, diperlukan kebijakan kebahasaan yang berkelanjutan.
“Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbudristek hadir sebagai satu-satunya lembaga pemerintah yang diberi mandat untuk menangani masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia dengan menjaga mutu bahasa Indonesia dalam berbagai ranah demi kewibawaan dan martabat bangsa,” ucapnya.
Sejak tanggal 1 Oktober hingga tiba pada Acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2022 pada tanggal 28 Oktober, Badan Bahasa telah menyelenggarakan berbagai kegiatan, baik di pusat maupun di daerah. Kegiatan itu berupa apresiasi, kompetisi, pementasan, diskusi, dan pemberian informasi untuk meningkatkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia dan sikap apresiatif terhadap sastra.
Dalam acara puncak ini, Badan Bahasa juga meluncurkan sejumlah platform untuk meningkatkan layanan kebahasaan dan kesastraan, yaitu aplikasi Halo Bahasa Versi iOS, aplikasi Padanan Istilah (Pasti), laman Buku Digital (Budi), laman Penerjemahan Daring (Penjaring), dan laman Simulasi UKBI Adaptif Merdeka. Semua terobosan tersebut dapat membawa manfaat jika semua bergotong royong dalam memajukan bahasa Indonesia.
Selain peluncuran produk berupa aplikasi dan laman, dalam Acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2022 yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Badan Bahasa, diluncurkan pula buku Antologi Cerita Anak Indonesia, Produk Pemodernan Sastra, video “Petualangan Bina dan Glen bersama Cican”, dan informasi Kongres Bahasa Indonesia XII.
Dalam kesempatan ini, diumumkan juga para pemenang lomba dan festival serta penerima Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2022. Daftar pemenang lomba dan penerima penghargaan dapat dilihat di laman www.badanbahasa.kemdikbud.go.id.
Duta Bahasa Tingkat Nasional
Untuk meningkatkan peran generasi muda Indonesia dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa, Kemendikbudristek melalui Badan Bahasa kembali memilih Duta Bahasa Tingkat Nasional Tahun 2022.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Endang Aminudin Aziz menuturkan bahwa peran generasi muda dalam pembinaan dan penggunaan bahasa Indonesia di tengah gempuran bahasa asing dan bahasa gaul kian penting. Untuk itu, pemilihan duta bahasa mulai dari tingkat provinsi sampai dengan nasional menjadi forum pencarian identitas diri bagi generasi muda dalam mengembangkan sikap positif berbahasa.
“Mari, kita dukung program pemilihan duta bahasa karena mereka nantinya akan menjadi para pengganti kita pada masa depan dan akan menjadi teladan bagi masyarakat. Mereka akan memiliki tanggung jawab dengan predikat duta bahasa dan menjadi mitra para pemerhati bahasa, baik itu di dalam maupun di luar Badan Bahasa,” tutur Aminudin Aziz pada Malam Penganugerahan Duta Bahasa Nasional Tahun 2022, Rabu (26/10).
Sementara itu, Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendikbudristek, Franka Makarim selaku juri kehormatan mengapresiasi perhelatan Pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2022. Franka mengungkapkan bahwa tugas dan tanggung jawab sebagai duta bahasa sangatlah besar dan penting,
“Tugas yang dimiliki oleh duta bahasa sangat besar dan penting dalam menentukan perkembangan dan masa depan bahasa Indonesia. bukan hanya objek bahasanya yang perlu mendapatkan perhatian, melainkan juga subjek penuturnya,” ujar Franka.
Franka berharap para duta bahasa yang tersebar di 31 provinsi ini dapat mempromosikan dan mengembangkan platform-platform terkait dengan kebahasaan dan kesastraan, seperti Halo Bahasa, KBBI Daring, laman Buku Digital, dan UKBI Adaptif Merdeka agar makin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkannya.
Selain itu, duta bahasa juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran generasi muda tentang manfaat memiliki kemampuan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang baik.
“Bidang kebahasaan bisa ditekuni sebagai pekerjaan, seperti penulis, pengajar BIPA, penerjemah, jurnalis, dan diplomat. Selain itu, potensi di daerah juga harus dikembangkan agar dapat melahirkan penutur bahasa yang kreatif dan berdaya secara ekonomi,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Penguatan Karakter, Hendarman, yang juga menjadi salah satu juri kehormatan mengungkapkan,
“Acara Pemilihan Duta Bahasa Nasional ini luar biasa sekali karena mereka dapat menjadi mitra dan perpanjangan tangan dari Badan Bahasa,” ujar Hendarman.
Selain itu, Hendarman juga berharap bahwa pemilihan duta bahasa dapat diteruskan dan mungkin satuan kerja lain di Kemendikbudristek harus mengetahui lebih banyak karena bisa menitipkan dan menyinergikan para duta bahasa dengan program-program yang langsung menyentuh generasi muda.
Sejak tahun 2006, Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional diselenggarakan oleh Badan Bahasa secara berjenjang. Dalam hal ini, pemilihan duta bahasa di tingkat provinsi diselenggarakan oleh 30 balai/kantor bahasa. Adapun pemilihan duta bahasa di Provinsi DKI Jakarta diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra. Selanjutnya, sepasang putra dan putri yang menjadi terbaik pertama di 31 provinsi dikirim ke tingkat nasional untuk mengikuti Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional.
Para finalis yang mengikuti Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional menjalani rangkaian kegiatan pembekalan dan penilaian. Rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring dan luring sejak 12 hingga 28 Oktober 2022. Kegiatan pembekalan dilaksanakan secara daring pada tanggal 12 hingga 14 Oktober 2022, sedangkan kegiatan penilaian dilaksanakan secara luring di Jakarta pada 23 hingga 28 Oktober 2022.
Dalam kegiatan pembekalan secara daring, finalis mendapatkan materi tentang kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan untuk Generasi Muda, peran Duta Bahasa sebagai Mitra Pelaksana Program Badan Bahasa, Pengutamaan Bahasa Indonesia dalam Berbagai Ranah, Revitalisasi Bahasa Daerah, Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional, dan materi kebahasaan dan kesastraan lainnya yang sesuai dengan program Badan Bahasa serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Setelah rangkaian proses panjang Pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2022, pasangan dari Provinsi DKI Jakarta, Daffa Aqilah Sofiyan dan Anzalna Nuraini Alifah, ditetapkan sebagai Terbaik I Duta Bahasa Nasional tahun ini.
“Tidak pernah menyangka karena semua provinsi mempersiapkan diri dengan sangat baik dan sangat bersyukur kami bisa menjadi Terbaik I Duta Bahasa Nasional 2022 di antara teman-teman yang sangat luar biasa baik,” ucap Anzalna.
“Terbaik I ini juga menjadi amanah dan tanggung jawab untuk kami. Saat ini kami akan mempersiapkan diri kembali untuk 1 tahun ke depan dalam mengemban amanah ini sehingga bisa mencapai hasil yang optimal serta mewujudkan Trigatra Bangun Bahasa,” ungkap Daffa.
(*)
Advertisement