Sukses

Cerita Anies Baswedan yang Sempat Mempersiapkan Diri Maju di Pilkada DKI Jakarta Lagi

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan dirinya sudah mempersiapkan diri untuk berlaga di ajang Pilkada DKI yang awalnya direncanakan di tahun 2022 namun mundur menjadi 2024.

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon Presiden yang diusung dari NasDem, Anies Baswedan menceritakan dirinya sudah mempersiapkan diri untuk berlaga di ajang Pilkada DKI Jakarta yang awalnya direncanakan di tahun 2022 namun mundur menjadi 2024.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber di Pelatihan Relawan Advokasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang dihelat oleh Bidang Kesejahteraan Sosial (Kesos) DPP PKS, Minggu (30/10/2022).

Anies bercerita, saat bertugas di Jakarta dia berencana empat tahun memimpin akan diisi dengan menjalankan program kerja. Sementara itu, tahun kelima kata Anies sudah direncanakan untuk kampanye menyongsong gelaran Pilkada 2022.

"Jadi ini yang kita waktu kami bertugas nih di Jakarta lima tahun rencananya empat tahun pertama adalah ya empat tahun itu seluruhnya kerjanya program," kata Anies.

Namun, rencana berkampanye itu pupus lantaran Pilkada 2022 ditunda hingga 2024 mendatang. Sementara Anies diketahui habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022 lalu.

"Nanti mulai tahun kelima kita mulai berkampanye, kenapa karena ada pilkada ternyata pilkadanya engga jadi," ungkap Anies.

Oleh sebab itu, Anies memutuskan terus lanjut menyelesaikan program kerja hingga purna tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Ya sudah kerja terus saja lima tahun. Kok udah enggak ada pilkada pula gitu," jelas Anies.

2 dari 2 halaman

Anies Membangun Elektabilitas

Sebelumnya, dalam kegiatan diskusi itu Anies ditanyai bagaimana cara membangun elektabilitas dan popularitas serta mensinergikan kerja sosial PKS agar rakyat berpihak pada PKS bukan malah mencibir PKS.

Dia pun menanggapi pertanyaan itu dengan berbagi pengalamannya lima tahun memimpin DKI Jakarta. Menurut Anies dalam politik ada yang namanya pembentukan persepsi publik.

Anies menyatakan membentuk persepsi publik yang baik terhadap suatu kerja sosial atau pun program yang telah dibuat harus dilakukan secara berulang-ulang.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa persepsi yang dibangun dengan pengalaman akan lebih kuat daripada persepsi yang dibangun hanya dengan kata-kata.

"Kenapa itu dilakukan karena kami melihat pengalaman yang membentuk persepsi itu akan kuat dibandingkan kata orang yang membentuk persepsi," terang Anies.