Love Candy (permen cinta) yang diketahui sebagai permen perangsang masih bisa ditemukan di situs-situs internet yang menjualnya secara online. Padahal permen ini sudah mulai meresahkan masyarakat.
Hingga Rabu (13/2/2013), langkah pemblokiran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tak kunjung dilakukan. Kementerian yang dipimpin Tifatul Sembiring itu masih menunggu permintaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum melakukan pemblokiran situs tersebut.
Sementara BPOM juga belum mengeluarkan larangan resmi penjualan permen cinta. Lembaga yang dikepalai Lucky S Slamet itu masih menunggu uji laboratorium kandungan permen cinta.
Selain itu, hasil uji laboratorium dari Universitas Airlangga, Surabaya, juga belum bisa membuktikan permen cinta dapat meningkatkan hasrat seksual seperti yang diiklankan. (Ndy)
Hingga Rabu (13/2/2013), langkah pemblokiran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tak kunjung dilakukan. Kementerian yang dipimpin Tifatul Sembiring itu masih menunggu permintaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum melakukan pemblokiran situs tersebut.
Sementara BPOM juga belum mengeluarkan larangan resmi penjualan permen cinta. Lembaga yang dikepalai Lucky S Slamet itu masih menunggu uji laboratorium kandungan permen cinta.
Selain itu, hasil uji laboratorium dari Universitas Airlangga, Surabaya, juga belum bisa membuktikan permen cinta dapat meningkatkan hasrat seksual seperti yang diiklankan. (Ndy)