Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara, disela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Total ada 18 sampai 20 negara yang ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi. Salah satunya yakni, Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk bilateral sejauh ini sudah saya lupa datanya tapi sekitar 18 sampai 20," ujar Retno kepada wartawan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10/2022).
"Kita akan melakukan bilateral dengan Amerika," sambungnya.
Sementara itu, Retno mengatakan, pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin hingga kini belum terjadwal. Retno menyampaikan pengajuan untuk pertemuan bilateral dengan Jokowi kemungkinan akan terus bertambah.
"Kita belum tahu (dengan Rusia). Kita masih menunggu apa namanya bilateral sudah 18 tadi Amerika terjadwal ya. Sekali lagi, semua sedang bergerak tapi gambarannya Insyaallah akan baik," katanya.
Menurut Retno, Presiden Jokowi mendapat banyak pengajuan untuk melakukan pertemuan bilateral dari para pemimpin negara.
Dia mengatakan pihaknya sedang mencoba menjadwalkan pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara disela-sela KTT G20.
"Banyak banget (yang ajukan) tapi kan kalau pertemuan bilateral ini semua ini kan apa namanya masih bergerak terus, masih bergerak terus. Saya tidak berani mengatakan sekarang berapa tapi sudah banyak banget dan kita sedang mencoba untul memasukkan di sela-sela pertemuan-pertemuan itu," jelasnya.
Â
Hadiri KTT ASEAN
Retno menuturkan Presiden Jokowi juga akan menghadiri KTT ASEAN di Kamboja pada 10 sampai 13 November 2022 dan KTT APEC di Thailand pada 18-19 November 2022.
Sehingga, pertemuan bilateral dengan pemimpin negara akan dimasukkan disela kegiatan tersebut.
"Jadi kita akan berusaha mengakomodir semaksimal yang dapat kita lakukan tetapi kalau masih ada yang belum mendapatkan (di KTT G20), kita akan coba mengakali misalnya di pertemuan ASEAN kalau mereka hadir di ASEAN beberapa," tutur dia.
"Kemudian juga kalau di APEC kita ketemunya di APEC tapi prinsipnya Presiden sangat menghargai dan ingin sekali melakukan pertemuan sesuai dengan permintaan para leaders negara lain," imbuh Retno.
Advertisement