Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Penuntut Umum (JPU) mencecar ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq terkait penggeledahan Maharesa Rizky. Pernyataan-pertanyaan dilontarkan JPU pada saat sidang dengan terdakwa Bharada E di PN Jaksel, Senin (31/10/2022).
Adik Brigadir J datang ke kediaman Ferdy Sambo di Saguling III No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Baca Juga
Jaksa lantas menanyakan alasan Daden Miftahul Haq yang pada waktu itu menggeledah Maharesa Rizky. Kepada Jaksa, Daden menolak penggunaan diksi geledah. Daden mengaku hanya menepuk tempat senjata api.
Advertisement
"Tapi kenapa menepuk tempat senjata," Jaksa kembali bertanya.
"Karena dia pakai pakaian preman pak," jawab Daden yang mengaku kenal dengan sosok Maharesa Rizky.
Jaksa kembali bertanya "Begitu sikap Anda ketemu orang yang dikenal, Anda pasti langsung tepok tempat senjatanya," tanya Jaksa.
Deden berusaha meyakinkan Jaksa bahwa hal itu memang sesuatu yang wajar. "(Ke Orang lain juga seperti itu) Iya pak. Jadi itu tidak ada emosional. Saya cuma becanda gitu. Kan saya mengecek," ujar Daden.
Dadan kembali menjelaskan bahwa pengecekan yang dilakukan juga bagian dari anstipasi. Sebab, Maharesa Rizky hendak berkunjung ke kantor.
"Dia pakai pakaian preman, dia bukan seorang reserse, dia bukan seorang ADC," ujar dia.
Kejanggalan
Dalam persidangan sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap sejumlah kejanggalan pasca Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dikabarkan meninggal dunia.
Kamaruddin menerangkan, Maharesa Rizky mengenal cukup dekat keluarga Ferdy Sambo. Dia adalah adik dari Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Bahkan, beberapa kali sering berkunjung ke kediaman Jalan Saguling III No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan
"Dia sudah sering mondar-mandir karena adik almarhum dekat dengan Ibu PC, sering chating-chatingan atau whatsApp termasuk di bulan Mei ketika PC dan Ferdy Sambo naik jet pribadi membawa anak-anaknya, termasuk anjingnya. Di situ mereka juga chating-chatingan," ujar Kamaruddin di persidangan.
Kamaruddin menerangkan, Maharesa Rizky merasakan hal yang berbeda kala bertandang ke Saguling III No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022. Pada sore hari itu, dia digeledah oleh Daden dan Romi yang merupakan ajudan Ferdy Sambo.
"Dia digeledah apakah membawa senpi atau tidak. Nah adik almarhum saksi Maharesa Rizky merasa aneh karena selama dia kunjungan ke situ beberapa tahun tidak pernah digeledah," ujar dia.
Advertisement
Dicegat
Kamaruddin menerangkan, Maharesa Rizky dicegat masuk ke dalam. Tiba-tiba dia diminta menghadap Karo Provost.
"Sehingga dia binggung kenapa Karo Provost menunggu dia di kantor, maka ditanya bisa enggak pakai baju begini pada waktu itu dia pakai baju olahraga informasi begitu, tetapi Daden mengatakan harus pakai baju pakaian dinas harian lepas," ujar dia.
Kamarudddin menerangkan, pakaian dinas harian lepas saat itu ada di laundry.
"Akhirnya dia tidak jadi masuk ke rumah itu tetapi langsung pergi ke laundry, tetapi ada pemandangan dia yang aneh selama dia datang ke rumah itu belum pernah melihat satpam mencuci rumah tetapi khusus di sore hari itu menjelang magrib rumah dicuci oleh satpam di rumah Saguling itulah yang aneh," ujar dia.
Kamaruddin menerangkan, Maharesa Rizky bergegas ke laundry karena informasi dari Daden dia harus pergi cepat-cepat ke menghadap Karo Provost."
Kamaruddin menerangkan, Maharesa Rizky sempat hendak mampir ke Rumah Dinas di Duren Tiga. Niatnya, untuk menganti baju. Namun, urung setelah melihat situasi di sekitar.
"Dia mau ganti baju situ. Tetapi di Rumah Duren tiga sudah banyak anggota provost seragam lengkap sehingga dia segan tidak masuk ke rumah itu untuk ganti baju. Maka dia pulang," ujar dia.
Â