Sukses

Rawan Banjir di Musim Hujan, Pemkab Tangerang Bentuk Desa Tangguh Bencana

Setidaknya ada tujuh titik wilayah rawan banjir yang dipicu luapan tiga sungai di Kabupaten Tangerang.

Liputan6.com, Tangerang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten memetakan sejumlah titik rawan banjir di wilayahnya dalam rangka siaga bencana saat musim hujan di penghujung tahun.

Setidaknya ada tujuh titik wilayah rawan banjir yang dipicu luapan tiga sungai di Kabupaten Tangerang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan titik rawan tersebut antara lain di Kecamatan Legok, Kelapa Dua, Pasarkemis, Teluknaga, Pakuhaji, Solear, Jayanti, dan Kresek.

"Paling rawan itu yang dialiri langsung oleh tiga sungai, misalkan di Pakuhaji dan Teluknaga adalah muara Sungai Cisanda. Sementara Kresek, Gunung Kaler, Kronjo itu Sungai Cidurian. Kelapa Dua itu Kali Sabi," tutur Ujad, Rabu (2/11/2022).

Ketika tiba puncak musim hujan, biasanya ketinggian banjir di wilayah tersebut bisa mencapai lebih dari 1 meter. Karena itu selain menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan perlengkapan BPBD, Pemkab Tangerang juga membentuk Desa Tangguh Bencana di wilayah-wilayah rawan banjir tersebut.

"Dimana itu menjadi salah satu penguat kapasitas di tengah masyarakat yang rawan banjir dan bencana lainnya. Saat ini sudah ada 5 kecamatan, 4 desa, dan 1 kelurahan yang menjadi pilot project Desa Tangguh Bencana," kata Ujad.

Selain masyarakat, penguatan juga dilakukan oleh sesama petugas BPBD lintas wilayah. Sebab, banjir juga tidak hanya melintasi Kabupaten Tangerang saja, tetapi juga dirasakan Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Bogor.

Karenanya, apel kesiapsiagaan bencana kali ini juga diikuti oleh BPBD wilayah lain, sembari petugas juga melakukan evaluasi bersama.

2 dari 2 halaman

Banjir Rendam 733 Rumah

September 2022 lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang melaporkan, sebanyak 733 rumah di empat kampung di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga terendam banjir.

Banjir yang melanda permukiman dengan jumlah 837 kepala keluarga (KK) itu terjadi akibat luapan Sungai Cisadane.

"Total 733 rumah dari 837 KK dengan total warga sebanyak 2.587 jiwa terdampak banjir di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir, Sabtu (17/9/2022).

Ia merinci, ribuan warga yang terdampak banjir berada di Kampung Babulak Bom tepatnya di RT/RW 009/05, Kampung Barat di RT/RW 011/06, Kampung Cirumpak RT/RW 012/06 dan RT/RW 013/07, serta di Kampung Beting tepatnya di RT/RW 014/07, RT/RW 015/08, dan RT/RW 016/08.

"Banjir yang melanda di empat kampung itu terjadi sejak pagi tadi, yang diakibatkan meluapnya aliran Sungai Cisadane," ujar Munir, seperti dikutip dari Antara.

Saat ini, ketingian banjir yang merendam sejumlah permukiman warga serta jalan raya tersebut berada pada kisaran antara 50 sampai 80 sentimeter.

"Ketinggian air lebih kurang 50 sentimeter, air juga merendam jalan raya, rumah warga. Dan sampai saat ini korban jiwa tidak ada," kata Munir.

Sementara itu, dalam menanggulangi bencana banjir itu, tim BPBD Kabupaten Tangerang dari Pos Damkar Kosambi telah mengirimkan satu unit perahu karet untuk membantu atau evakuasi dari korban bencana banjir.

"Perahu karet juga dibantu dari Koramil Teluknaga untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak," kata dia.