Sukses

Forum R20, Mahfud Md Ingatkan Bahaya Penggunaan Agama Jadi Alat Politik Identitas

Mahfud Md mengatakan, forum R20 dapat menyampaikan pesan tentang inti dari persatuan dalam arti kemanusiaan yang berada dalam lingkar agama dan perbedaan keyakinan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menghadiri pembukaan Religion Twenty (R20), sebuah forum yang menghadirkan pemuka agama dan tokoh antarsekte dari seluruh dunia sebagai rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Menurut dia, forum ini dapat menyampaikan pesan tentang inti dari persatuan dalam arti kemanusiaan yang berada dalam lingkar agama dan perbedaan keyakinan.

"Apapun agamanya seperti apapun rasnya, di manapun tempatnya, manusia itu harus bersaudara membangun kemajuan bersama," kata Mahfud di sela-sela acara R20 di Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Rabu (2/11/2022).

Mahfud mengaku bersyukur, Indonesia memiliki organisasi masyarakat Islam terbesar di dunia, yakni Nahdlatul ulama (NU). Sebab, melalui inisiatif Pengurus Besar NU ini, lahirlah R20 yang menjadi ajang perdana dalam rangkaian KTT G20.

"Itu lah sebabnya sejak awal pemerintah ikut bersemangat mendukung acara ini, pemerintah akan usul forum ini jadi official engagement event G20 berikutnya," kata Mahfud.

Mahfud melihat, kehidupan beragama di Indonesia masih bersifat inklusif. Namun dia mewanti agar hal itu tidak menjadi identitas politik yang dapat merusak rasa persatuan.

"Jangan melakukan politik identitas, itu berbahaya bagi kesatuan kita sebagai bangsa, bahkan kemanusiaan," wanti dia.

Mahfud yakin, jika politik identitas masih digunakan sebagai alat untuk menghegemoni, menguasai dan mendiskriminasi maka semangat persatuan yang menyatukan akan jauh dari kata sepakat.

"Jadi (meski) setiap organisasi politik punya identitas sendiri, tapi tetap inklusif dan tidak lakukan politik identitas," tandas Mahfud.

2 dari 3 halaman

Jokowi Yakin Tokoh Agama R20 Jadi Kunci Solutif Permasalahan Global

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia adalah negara majemuk dalam suku, bahasa, dan agama yang berbeda. Meski berbeda, dengan adanya ideologi Pancasila semua dapat dipersatukan. 

"Kami (Indonesia) dipersatukan oleh toleransi dan persatuan yaitu Bhinneka Tunggal Ika Unity in Diversity," kata Jokowi dalam pidato pembuka Forum Religion Twenty (R20) di Nusa Dua, Bali yang disampaikan lewat rekaman video, Rabu (2/11/2022).

Jokowi mengatakan, sejarah mencatat, tokoh-tokoh agama yang berasal dari latar berbeda telah menjadi bagian utama dari perjuangan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.

Dia meyakini, perbedaan itu justru menjadi bagian utama untuk mempersatukan Indonesia pada 1945.

"Tokoh-tokoh agama yang berbeda juga menjadi penting untuk mensukseskan program program pembangunan pemerintah. Keberhasilan Indonesia saat ini termasuk dalam penangan covid 19 juga berkat kontribusi tokoh-tokoh agama," ucap Jokowi.

Dia juga mengapresiasi kehadiran para undangan dan pembicara di Forum R20. Dia memastikan, Indonesia akan belajar banyak dari acara yang akan berlangsung hingga 3 November 2022 ini.

"Kami rakyat Indonesia siap berbagai pengetahuan dan pengalaman dan bekerjasama untuk meningkatkan kontribusi agama dalam menyelesaikan masalah-masalah dunia untuk mengurangi rivalitas dan menghentikan perang demi dunia yang damai," kata Jokowi.

3 dari 3 halaman

Sekjen Liga Muslim Dunia: R20 Wujud Usaha Nyata Perdamaian Dunia

Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Syekh Mohammed Al-Issa menyampaikan pidato pembukanya dalam Forum Religion Twenty (R20).

Menurut dia, begitu banyak masalah di dunia ini yang dilatari agama. Oleh karena itu, sudah sepatutnya sebagai umat beragama untuk bersatu membangun perdamaian dunia.

"Tugas kita membangun, mewujudkan perdamaian di antara semua kalangan," kata Syekh Al-Issa di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11/2022).

Dia meyakini, Forum Agama G20 (R20) sangat penting untuk mewujudkan gagasan perdamaian secara nyata. Sebab akan banyak dialog keagamaan yang ada dalam tataran konsep.

"Dari Bali-lah, akan ada aksi nyata mewujudkan perdamaian antarpemeluk agama," kata tokoh Muslim Arab Saudi yang mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur ini.

Syekh Al-Issa menambahkan, ada banyak persoalan global yang muncul dewasa ini. Dia berharap, Forum R20 sebagai upaya untuk dapat menghadirkan solusi atas persoalan tersebut dapat memetakan hal-hal apa saja yang menjadi ketidakpahaman dan silang pendapat di dalamnya.

"Forum ini forum puncak dari berbagai agama. Bagian dari aksi nyata," kata Syekh Al-Issa.

Â