Liputan6.com, Jakarta Mantan Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla meyakini, Forum Religion Twenty (R20) membawa pesan damai setiap agama tentang pentingnya menjaga persatuan umat manusia. Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan, menurut JK adalah dengan saling menghormati tiap keyakinan beragama.
"Kita berharap pertemuan ini kita bisa menghasilkan saling menghormati satu sama lain, antar agama demi menciptakan akselerasi agar menjaga kedamaian dalam hidup ini," kata JK di sela kegiatan R20 di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Rabu (2/11/2022).
JK menambahkan, usaha menjaga perdamaian antar agama tidak boleh mengesampingkan saling silang pandang terhadap umat pemeluk agama yang sama. Sebab, tidak jarang, konflik justru terjadi dari dalam tubuh agama itu sendiri.
Advertisement
"Sebutlah Arab Saudi dan Yaman (dua negara punya agama yang sama yaitu Islam). Jadi dalam sesama agama saja itu juga kadang ada masalah. Jadi yang sama agama pun perlu juga ditekankan untuk saling menghargai," minta JK.
JK meyakini, akar dari perdamaian adalah rasa persaudaraan. Jika sudah saling mengakui rasa tersebut, maka munculnya sikap toleransi dan saling menghormati tidaklah menjadi hal yang sulit.
Meski dirasa terdengar sederhana, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat ini mengatakan Indonesia belum secara penuh berhasil menciptakan hal tersebut.
Sebagian pihak masih ada yang merasa paling benar. Dia pun mencontohkan konflik Poso dan Ambon yang menyebabkan terjadinya pembakaran terhadap rumah-rumah ibadah, baik masjid dan gereja.
"Jadi mereka membakar seakan-akan benar dan imbalannya adalah surga. Makanya saya katakan, siapa yang membakar rumah ibadah atau saling membunuh itu adalah neraka," tegas JK.
Terlepas dari itu, JK optimis bila contoh seperti yang disebutkannya dapat perlahan hilang dari muka bumi dengan segenap usaha. Salah satunya melalui Forum R20 yang menghadirkan pemuka agama dan tokoh antar sekte dari seluruh dunia ini.
"(Semoga) kita akan menciptakan perdamaian sesuai yang dicita-citakan,” JK menutup.
Agenda Utama R20
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyebut ada dua topik mendasar yang dibahas dalam Forum Keagamaan G20 atau Religion of Twenty (R20).
Pertama, bagaimana menyikapi realitas problem hubungan komunal antarkelompok agama yang berbeda yang pada kenyataannya masih menjadi situasi yang sangat problematis dalam berbagai krisis di dunia.
“Dan yang kedua bagaimana para pemuka agama dapat mengembangkan visi tentang agama sebagai sumber solusi atas berbagai permasalahan global dengan menanamkan nilai-nilai luhur dan spiritual agama ke dalam dinamika politik dan ekonomi internasional,” terang Gus Yahya saat konferensi pers di Grand Hyatt Bali, Selasa (1/11/022).
Lebih lanjut Gus Yahya mengatakan, visi dari agenda R20 bukan sebatas konferensi, tapi berkembang menjadi gerakan global. Untuk mewujudkan ini, pihaknya membutuhkan mitra yang sangat kuat.
"Oleh karena itu kami mengundang Muslim World League (MWL), karena Muslim World League kami anggap sebagai entitas terpenting di dunia muslim sebagai organisasi internasional,” ujar Gus Yahya.
Gus Yahya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan MWL khususnya kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mohammad Al-Issa yang mau bekerja sama dengan PBNU dalam perhelatan R20.
Advertisement