Liputan6.com, Jakarta Direktur Beit Midrash for Judaism and Humanity, Rabbi Yakov Nagen berharap Forum keagamaan KTT G20 atau Religion 20 (R20) dapat menghasilkan sebuah solusi dari konflik di Timur Tengah.
Menurut Delegasi asal Amerika ini, agama terkadang memang menjadi bagian dari masalah di Timur Tengah. Namun, dapat diyakini solusi atas permasalahan itu juga lahir lewat agama itu sendiri.Â
"Saya berharap, gagasan yang dibawa R20 nantinya bisa memberi solusi pada pergolakan yang terjadi di Timur Tengah. Saya tahu bahwa di Timur Tengah, agama terkadang menjadi bagian dari masalah. (Tetapi) agama juga harus menjadi bagian dari solusi," kata Rabbi Yakov di sela-sela Forum R20 di Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, Rabu (3/11/2022).Â
Advertisement
Rabbi Yakov menilai, R20 adalah forum penting untuk menjembatani beragam sudut pandang keberagaman agama di berbagai belahan dunia. Sebab, umat manusia yang saat ini menderita, membutuhkan pertolongan agama untuk mencari selamat di dunia. Â
"Kita membutuhkan agama untuk menyatukan kita, (khususnya) bagi orang-orang Timur Tengah yang telah sangat menderita," ujar Rabbi Yakov.
Sepanjang perhelatan R20, Rabbi Yakov mengaku bertemu dengan seorang cendikiawan asal Palestina. Hasil diskusi bersamanya, membuat dirinya merasa beruntung dapat menghadiri R20.Â
"Saya sangat bersyukur berada di sini. Inilah yang dilakukan pimpinan NU dan Liga Muslim Dunia (melalui R20) untuk membantu membawa harapan dan perdamaian bagi masyarakat dunia. Saya berharap dunia akan mendengar apa yang menjadi hasil R20," pungkas dia.
Â
Apa Itu Religion 20?
Â
Forum R20 digelar dengan maksud untuk menjembatani konsep dialog tradisional antar agama yang sudah berlangsung sebelumnya selama beberapa dekade, dengan hasil dan tujuan yang dinilai kurang konkrit.Â
Harapannya, dalam dialog yang berlangsung selama 2-3 November 2022 di Nusa Dua Bali ini, Indonesia dapat memberi solusi yang lebih nyata dalam membangun hubungan antar manusia dan solusi atas hal yang bersinggungan antara Timur dan Barat.Â
Selain itu, Forum R20 juga dilaksanakan dalam rangka untuk mencegah konsep atau inisiatif yang salah ataupun yang menyebabkan bentrokan antara peradaban dan budaya.Â
Partisipasi dari R20 sendiri diisi oleh sejumlah peserta dari berbagai negara. Total, ada 464 orang dan 170 di antaranya dari luar negeri yang berasal dari lima benua.
Para pemimpin agama, sekte, dan aliran kepercayaan ini berdiskusi selama dua hari ini dan mencari solusi bagaimana agama bisa efektif berkontribusi bagi perbaikan ekonomi-politik global.
Â
Advertisement
Hadir di Forum R20, Jusuf Kalla Soroti Banyak Konflik Dunia Terjadi Karena Beda Agama
Mantan Wakil Presiden Indonesia Muhammad Jusuf Kalla meyakini, Forum Religion Twenty (R20) membawa pesan damai setiap agama tentang pentingnya menjaga persatuan umat manusia. Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan, menurut JK adalah dengan saling menghormati tiap keyakinan beragama.Â
"Kita berharap pertemuan ini kita bisa menghasilkan saling menghormati satu sama lain, antar agama demi menciptakan akselerasi agar menjaga kedamaian dalam hidup ini," kata JK di sela kegiatan R20 di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Rabu (2/11/2022).
JK menambahkan, usaha menjaga perdamaian antar agama tidak boleh mengesampingkan saling silang pandang terhadap umat pemeluk agama yang sama. Sebab, tidak jarang, konflik justru terjadi dari dalam tubuh agama itu sendiri.
"Sebutlah Arab Saudi dan Yaman (dua negara punya agama yang sama yaitu Islam). Jadi dalam sesama agama saja itu juga kadang ada masalah. Jadi yang sama agama pun perlu juga ditekankan untuk saling menghargai," minta JK.Â
JK meyakini, akar dari perdamaian adalah rasa persaudaraan. Jika sudah saling mengakui rasa tersebut, maka munculnya sikap toleransi dan saling menghormati tidaklah menjadi hal yang sulit.
Meski dirasa terdengar sederhana, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat ini mengatakan Indonesia belum secara penuh berhasil menciptakan hal tersebut.