Liputan6.com, Jakarta Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menanggapi soal munculnya tiga karangan bunga yang ditujukan pada dia dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa 1 November 2022.
Diketahui, karangan bunga itu berisi permintaan menyelamatkan PT Jakarta Propertindo (JakPro) dari nepotisme, Si Cantik, hingga pernyataan butuh pemimpin yang berjuang.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Heru, itu merupakan hal biasa. Lebih lanjut Heru menjelaskan bahwa pihaknya akan melihat kasus tersebut lebih lanjut.
"Ya itu biasa, nanti bisa ada tahapan-tahapannya kan, " ujar dia ditemui usai menghadiri acara Launching Rumah Digital untuk Disabilitas di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022).
Heru menyampaikan tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan mengenai karangan bunga misterius itu.
"Kita lihat dulu, tidak perlu gegabah, mekanismenya, kita tanya lebih lanjut lagi nanti," jelas Heru.
Â
Beredar Karangan Bunga
Sebelumnya, ketiga karangan bunga yang ditujukan kepada Heru dan Prasetio itu ada di Balai Kota DKI hingga pukul 11.30 siang, 1 November 2022. Karangan bunga itu mengatasnamakan para kepala divisi (Kadiv) baru di Jakpro.
"Pj Gub & Ketua DPRD kami butuh pemimpin yang berjuang untuk JakPro, bukan untuk Si Cantik, Direktur SDM Jakpro biang keladi," bunyi karangan bunga.
"Pak Heru & Pak Pras, kami 20 Kadiv Baru JakPro mohon maaf telah menjadi bagian dari nepotisme, M. Taufiq (Dir SDM) Bertanggung Jawab," demikian isi karangan bunga itu.
Salah satu petugas pengamanan dalam (Pamdal) Balai Kota DKI menyatakan karangan bunga itu sempat diamankan ke ruangan penerimaan surat dan barang.
Meski diketahui ada pencatatan penerimaan barang karangan bunga, Pamdal menyebut karangan bunga itu sebenarnya sudah dipajang sejak pelantikan Pj Gubernur.
Â
Advertisement
Akan Diinvestigasi
Terpisah, saat dikonfirmasi Direktur Utama (Dirut) PT JakPro Widi Amanasto mengatakan saat ini tengah meminta pihaknya untuk melakukan investigasi terkait karangan bunga yang mengatasnamakan JakPro.
"Saya lagi minta tim untuk investigasi," kata Widi kepada Liputan6.com, Selasa 1 November 2022.