Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M. Syahril menyampaikan, kasus Covid-19 di 30 provinsi mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut meningkat menjadi 78 persen selama sepekan terakhir.
Tercatat, Pada Kamis (3/11/2022) terdapat penambahan 4.951 kasus positif Covid-19 dalam sehari.
"Jadi per 3 November kemarin data yang kita update ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus pada sepekan terakhir. Lalu ada 4 provinsi mengalami penurunan ya dalam sepekan," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring pada Jumat (4/11/2022).
Advertisement
"Yang kemarin (3/11) jumlah konfirmasi (kasus positif) 4.951 kasus dari 30.988 jumlah orang diperiksa. Meningkat 78 persen dengan positivity rate 15,98," sambungnya.
Baca Juga
Dia mengungkapkan, selama tiga hari terakhir kasus Covid-19 rata-rata bertambah 4.700 hingga 4.900. Tak hanya itu, angka kematian juga mengalami peningkatan, yakni dari 20 kematian per hari menjadi 30 kematian per hari.
"Angka kematian juga meningkat, Meninggal ada kenaikan dari 20 orang menjadi 30 orang, kemarin 42 orang," ucapnya.
Kendati demikian, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini tidak terlalu tinggi jika dibandingkan saat kondisi penularan akibat varian BA.4 dan BA.5 yang lalu
"Kami menegaskan kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang signifikan atau tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan sub Omicron lalu yang BA.5 dan BA.4," ujar Syahril.
Namun, dia menyebut kenaikan kasus covid-19 menjadi perhatian khusus bagi masyarakat agar kasus tidak terus meningkat.
"Ini menjadi catatan kita semua bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan 28 negara mengalami kenaikan termausk Singapura," imbuhnya.
Kemenkes Siap Hadapi Lonjakan
Di tengah kenaikan angka kasus, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan telah mempersiapkan obat-obatan serta alat kesehatan untuk menunjang perawatan pasien terinfeksi COVID-19.
"Kita antisipasi. Obat-obatan, vaksin, rumah sakit, alat kesehatan, kita semua siapkan semua," jelas Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt. dalam acara pembukaan pameran Hari Kesehatan Nasional pada Kamis (03/11/2022).
Enam+03:51VIDEO: BPOM Pidanakan Produsen Farmasi Biang Kerok Gagal Ginjal Akut, Sudah Cukup untuk Tebus Dosa? Lucia mengatakan fasilitas kesehatan siap menangani kenaikan kasus COVID-19.
"Kita selalu siap," ucap Lucia.
"Kita ada weekly meeting COVID, ya. Tapi dulu waktu lagi tinggi-tingginya daily meeting, sekarang mau daily meeting lagi. Mengantisipasi, ya," ujar Lucia.
Selain itu, diketahui kenaikan jumlah kasus COVID-19 terjadi beriringan dengan masuknya varian XBB di Indonesia.Â
Lucia mengatakan, "Ya memang sih kita mendeteksi ada beberapa varian XBB yang ditemukan. Sudah ada beberapa kasus di Indonesia , tapi kita lihat trennya masih melandai, sih. Naik tapi nggak terlalu tinggi. mudah mudahan enggak (melonjak)."
Masuknya subvarian XBB ke Indonesia menimbulkan tanda tanya apakah penambahan kematian akibat kasus COVID-19 di Indonesia disebabkan oleh subvarian tersebut.
"Tidak terlalu, sih. Meskipun, katanya, katanya ya, secara literatur, ya, ada severity disease tapi kita sedang melihat apakah itu berkaitan dengan keparahannya."
Meskipun demikian, Lucia menyatakan bahwa hasil CT value tes PCR relatif baik.
"Tapi nyatanya itu sekarang kita mencari yg CT-nya di bawah 30 juga jarang," ungkapnya.Â
Reporter:Alma Fikhasari/Merdeka.com
Â
Advertisement