Liputan6.com, Jakarta - Usai melakukan sejumlah agenda dalam kunjungan kerja selama 4 hari di Persatuan Emirat Arab, Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin dan rombongan bertolak ke Kairo, Mesir, Jumat 4 November 2022.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Ma'ruf Amin tiba di Bandara Internasional Kairo pada pukul 18.57 waktu setempat, setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 4 jam dari Bandara Internasional Al-Maktoum Dubai.
Kedatangan Ma'ruf dissmbut oleh Menteri Urusan Wakaf Mesir Mohamed Mokhtar Gomaa, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, dan Atase Pertahanan RI di Kairo Kol. Aria Sanggita Saleh.
Advertisement
Sebagai informasi, Ma'ruf akan melakukan sejumlah agenda dalam kunjungan kerja di Kairo ini. Salah satunya, dia akan bertemu dengan para mahasiswa dan diaspora Indonesia di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo pada Sabtu (5/11/2022) malam.
Baca Juga
Pada pertemuan tersebut, Ma'ruf Amin akan menyaksikan penyerahan beasiswa Cendekia Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kepada perwakilan mahasiswa Indonesia yang sedang melaksanakan studi di Mesir.
Kemudian, dia dijadwalkan mengunjungi Museum Nasional Peradaban Mesir pada Minggu 6 November 2022. Usai peninjauan, Ma'ruf dan rombongan akan bertolak ke Sharm El Sheikh untuk menghadiri rangkaian KTT Perubahan Iklim COP 27.
Dalam kunjungan ini, Ma'ruf Amin didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
Selain itu, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Acting Kepala Protokol Negara/Direktur Konsuler, Kementerian Luar Negeri Simon Djatwoko Irwantoro Soekarno, serta Kepala Baznas Noor Ahmad.
Ajak Dubai Holding Investasi di IKN
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak Dubai Holding untuk menanamkan investasi di sejumlah sektor di Indonesia. Mulai dari pariwisata, ekonomi dan keuangan syariah, penguatan kapasitas UMKM, hingga infrastruktur pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf saat melakukan pertemuan dengan Pimpinan Dubai Holding Syekh Ahmed bin Saeed Al Maktoum di Kantor Dubai Holding, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Kamis (3/11/2022).
"Pertama, saya mengapresiasi kehadiran Dubai Holding melalui anak perusahaan “Jumeirah Group” dalam bentuk investasi pendirian hotel “Jumeirah Bali” di Uluwatu, Bali," kata Ma’ruf.
Ma’ruf memaparkan, bahwa pariwisata Indonesia sangat besar, bukan hanya Bali. Bahkan, Indonesia termasuk 10 besar dalam rangking pariwisata di Kawasan Asia Pasifik menurut Organisasi Perdagangan Dunia PBB (UN-WTO).
“Indonesia memiliki banyak lokasi yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata selain Bali. Saat ini terdapat 47 proyek “sustainable investment” yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia, dan beberapa di antaranya merupakan sektor pariwisata, yaitu antara lain, Toba Resort and Natural Park, Mandalika Convention Hotel and Resort, Labuan Bajo, dan Borobudur,” paparnya.
Selain itu, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki visi untuk menjadi pusat industri halal dunia, termasuk wisata halal.
“Saya harap Dubai Holding dapat memanfaatkan potensi ini untuk meningkatkan investasinya di sektor pariwisata Indonesia,” ucapnya.
Selanjutnya, Ma’ruf memaparkan bahwa saat ini Indonesia tengah giat membangun ekonomi dan keuangan syariah. "Kedua negara telah meratifikasi Perjanjian Investasi Bilateral, dan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (Indonesia-PEA CEPA) dengan bab khusus yang membahas ekonomi dan keuangan syariah," ungkapnya.
Menurutnya, Indonesia–PEA CEPA akan mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan keuangan syariah kedua negara. “Untuk itu, saya mengundang Dubai Holding untuk dapat berinvestasi pada pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk sektor industri halal,” tawarnya.
Dubai Holding, kata Ma’ruf, dapat menjadi pengembang, pengelola, ataupun menjadi tenant utama pada KEK. Sementara terkait keuangan syariah, Bank Syariah Indonesia (BSI) saat ini telah membuka perwakilan di Dubai. Ia pun berharap dengan dukungan Dubai Holding, kerja sama keuangan syariah Indonesia-PEA terus berkembang.
“Saat ini Indonesia sedang mendorong spin-off unit usaha syariah menjadi bank umum syariah, terbuka kesempatan untuk berinvestasi di berbagai bank syariah tersebut,” ujarnya.
Advertisement