Liputan6.com, Tangerang - Kota Tangerang memiliki sebanyak 400 lebih Program Kampung Iklim (ProKlim) di wilayahnya. Dengan jumlah sebanyak itu, menjadikan Kota Tangerang memiliki ProKlim terbanyak se Indonesia.
"Dan Alhamdulillah sudah ada 412 kampung iklim binaan di Kota Tangerang ini dan merupakan yang terbanyak di Indonesia. Nyaman bukan hanya bersih tapi juga sehat dan tentunya berkelanjutan," tutur Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Senin (7/11/2022).
Menurutnya, program Kampung Proklim merupakan salah satu cara dari Pemkot Tangerang bersama dengan masyarakat dan sektor swasta, untuk dapat peduli dan bergerak dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim. Jumlahnya pun terus bertambah, pada 2021 terdapat 240 ProKlin di wilayahnya, kini sudah bertambah dua kali lipat menjadi 412.
Advertisement
Lebih lanjut, Arief berpesan agar para lurah, camat serta OPD Kota Tangerang, untuk berperan aktif dan berpartisipasi dalam membangun dan mengembangkan kampung iklim di Kota Tangerang.
Baca Juga
"Agar semua masyarakat di Kota Tangerang dapat merasakan manfaat dan kenyamanan sebagai warga Kota Tangerang. Karena masyarakat kita hidupnya mulai dari kampung, sehingga cita-cita kita mewujudkan kota yang layak huni ini harus kita bangun mulai dari kampung-kampung," kata Arief.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang memberikan Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Tingkat Nasional Tahun 2022 kepada 10 RW Kampung Iklim Kategori Utama dan Kategori Madya. Kesepuluh RW Kampung Iklim penerima penghargaan tersebut terdiri dari 3 RW Kampung iklim Kategori Utama dan 7 RW Kampung Iklim Kategori Madya.
Â
Jadi Pembicara Acara Internasional
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menjadi salah satu pembicara dalam acara Roundtable of Southeast Asian Mayors, yang mengusung tema "Ensuring Climate Investments Reflect The Aspiration of Urban Poor" dan berlangsung secara daring, Selasa (9/11/2021).
Dalam diskusi yang juga diikuti sejumlah kepala daerah dari berbagai negara tersebut, Arief menyampaikan upaya dan program yang diusung oleh Pemerintah Kota Tangerang dalam menangani dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini.
"Di Kota Tangerang, kekuatan dan kerjasama dari masyarakat menjadi salah satu unsur yang penting," jelas Arief dalam diskusi yang juga menghadirkan nara sumber Wakil Wali Kota Del Carmen Provinsi Surigao del Norte Alfredo Coro II dan Wali Kota La Trinidad Provinsi Benguet Romeo Salda dari Filipina.
Arief menjabarkan terkait Program Kampung Iklim (Proklim), yang merupakan salah satu cara dari Pemkot Tangerang bersama dengan masyarakat dan sektor swasta, untuk dapat peduli dan bergerak dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.
"Hingga tahun 2021, terdapat sebanyak 240 kampung Proklim di Kota Tangerang. Dengan kegiatan masyarakat diantaranya pembuatan lubang biopori dan sumur resapan, pengolahan sampah di sumber hingga pemanfaatan lahan tidur menjadi Kelompok Wanita Tani (KWT)," ungkap Arief di acara yang diinisiasi oleh Asian Development Bank (ADB).
Advertisement
Program Kampung Iklim
Pada pelaksanaan program kampung iklim, masyarakat telah membuat tak kurang dari 290 sumur resapan serta melakukan penanaman pohon sebanyak 33.522 pohon. Hasilnya, ampuh mengurangi titik banjir di Kota Tangerang hingga lebih dari 75 persen.
Selain Kampung Proklim, lanjut Arief, Pemkot Tangerang juga memiliki program Kampung Kita, dimana setiap kampung dapat mengangkat kearifan lokal yang dimiliki untuk menjadi sebuah ikon dalam memperkenalkan identitas ataupun keunikan yang dimiliki.
"Contohnya Kampung Markisa, Kampung Talas dan masih banyak lagi yang bisa memberikan dampak positif terhadap perubahan iklim yang terjadi," kata Arief.