Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan Penandatanganan MoU Program Certification of Tourism Human Resources di Manhattan, Kuningan, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Certification of Tourism Human Resources merupakan program unggulan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan yang menggunakan Dana PHLN (Pinjaman Hibah Luar Negeri) dari World Bank, Loan ITDP 8861-ID. Melalui kegiatan Komponen-3 P3TB (Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan).
Direktur Standarisasi Kompetensi Kemenparekraf, Titik Lestari, mengatakan Penandatanganan MoU ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian Program Certification of Tourism Human Resources untuk mengembangkan dan memperoleh pengakuan kompetensi SDM Pariwisata.
Advertisement
Tujuannya untuk menjamin keberlanjutan pasokan tenaga kerja terampil bagi sektor pariwisata, dengan bukti kompetensi berupa sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) di Kawasan 6 DPP (Destinasi Pariwisata Prioritas).
Selain itu untuk Percepatan Pemulihan dan Peningkatan Produktivitas Sektor Parekraf melalui Upskilling (peningkatan kompetensi), Reskilling (penguatan kompetensi), dan New Skilling (penambahan kompetensi baru).
Hal ini diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan peluang usaha bagi SDM Parekraf yang kompeten dan berkelanjutan. Kemenparekraf/Baparekraf yakin sektor Parekraf berpotensi untuk menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
"Dalam meningkatkan kompetensi SDM pariwisata yang berdaya saing tidak hanya menggunakan Standar Nasional tapi juga Standard ASEAN," terangnya.
Titik Lestari menjelaskan lebih lanjut bahwa Certification of Tourism Human Resources atau Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata bertujuan untuk Memfasilitasi calon tenaga kerja/tenaga kerja pariwisata untuk mendapatkan sertifikat kompetensi melalui suatu uji kompetensi oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang terakreditasi BNSP.
Kemudian memfasilitasi kerjasama antara LSP dengan industri pariwisata dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja bersertifikat kompetensi dan mempercepat pengakuan industri pariwisata terhadap tenaga kerja pariwisata bersertifikat.
Lalu, memastikan meningkatnya partisipasi perempuan dalam program sertifikasi kompetensi.
Titik Lestari menjabarkan, pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata tahun 2023 ini dilakukan bersama dengan 41 (empat puluh satu) LSP P3 yang telah lolos verifikasi proposal.
Kegiatan ini dilaksanakan pada rentang waktu Maret hingga Oktober 2023 di 6 DPP yang sudah ditentukan, yaitu Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogya-Prambanan (Yogya & Jateng), dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).
“Kenapa hanya 6 destinasi wisata? Kami sebelumnya sudah mengajukan program-program ini. Nah tahun 2022 itu terkena auto adjustment beberapa kali, sehingga harus berkata apa anggaran kita memang nol dari APBN, sementara anggaran bank dunia terkunci hanya di enam KTA itu. Mau tidak mau calon tenaga kerja/tenaga kerja pariwisata berjuang mengikuti sertifikasi dengan biaya mandiri dan dukungan dari dinas setempat yang secara kuantitas masih kurang memenuhi,” terangnya.
“Diharapkan tahun 2024 fasilitasi sertifikasi diluar dari 6 KTA itu dapat terlaksana dan program sertifikasi ini juga dapat dibiayai atau disubsidi oleh pemerintah daerah, industri dan pribadi masing-masing,” kata Titik lagi.
Keterlibatan Partisipasi Perempuan
Target Program Certification of Tourism Human Resources dari tahun 2022-2023 total berjumlah 45.000 orang, dengan pencapaian di tahun 2022 sejumlah 27.000 orang (60%) tersertifikasi yang terdiri dari 26.271 orang (97,30%) dinyatakan kompeten (K) dan 729 orang (2,70%) belum kompeten (BK).
Serta memastikan keterlibatan partisipasi perempuan dalam program ini sebanyak 11.666 orang (43,21%) di tahun 2022. Sedangkan target pada tahun 2023 sejumlah 18.000 orang (40%) yang akan difasilitasi uji sertifikasinya, dengan target meningkatnya partisipasi perempuan dalam program ini sebesar 50% dari total target di tahun 2022-2023 secara kumulatif.
Acara Penandatanganan MoU dalam rangka Program Certification of Tourism Human Resources tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kemenaker RI, BNSP, LSP dan Lembaga terkait.
Program ini juga merupakan bentuk penerapan strategi utama Kemenparekraf, yaitu Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi.
"Maka dari itu, Kemenparekraf bekerjasama dengan Bank Dunia melaksanakan Program P3TB atau ITDP (Indonesia Tourism Development Project) dengan menggunakan Dana PHLN," sambungnya.
Advertisement