Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang dihebohkan dengan bocornya draft surat perintah penyidikan (sprindik) yang menyatakan Anas Urbaningrum sebagai tersangka korupsi Hambalang.
Partai Demokrat mendesak agar lembaga pimpinan Abraham Samad tersebut bekerja secara profesional untuk segera menyelesaikan dan mengusut bocornya sprindik tersebut."Jadi menurut saya biarlah KPK bekerja, supaya KPK menunjukan kepada masyaraklat bahwa KPK bekerja secara profesional," pinta Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf saat dihubungi liputan6.com di Jakarta, Rabu (13/2/2013) malam.
Nurhayati yang juga kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI mengaku bahwa dirinya dan bersama dengan para kader partai berlambang segitiga mercy lainnya mengaku terkejut saat draf sprindik yang menyatakan bahwa ketua umumnya yakni Anas Urbaningrum menjadi tersangka dalam kasus Hambalang."Ya pasti membuat semuanya terjejut dan heran, ada apa, dan apalagi ini dibantah oleh KPK, jadi kan ini tidak baik. Jadi ini tidak boleh terjadi apalagi dibesar-besarkan," tuturnya.
Lebih jauh Nurhayati juga membantah pemberitaan dibeberapa media yang menyatakan adanya perpecahan internal Partai Demokrat. Apalagi kerap diberitakan bahwa adanya kubu Anas Urbaningrum dan kubu Ketua Dewan Pembina Presiden SBY. Menurutnya, saat ini partai Demokrat tengah kompak untuk membangun bersama dalam rangka memperbaiki elektabilitas untuk mencapai kemenangan di Pemilu 2014 mendatang.
"Jadi saya sering katakan bahwa yang sebenarnya di demokrat itu tidak ada perpecahan, bahwa yang mengatakan ada perpecahan itu kalau mau jujur kan media, jadi apalagi selalu dibenturkan antara pak SBY dan pak Anas, jadi ini sangat memprihatinkan," pungkasnya.
Partai Demokrat mendesak agar lembaga pimpinan Abraham Samad tersebut bekerja secara profesional untuk segera menyelesaikan dan mengusut bocornya sprindik tersebut."Jadi menurut saya biarlah KPK bekerja, supaya KPK menunjukan kepada masyaraklat bahwa KPK bekerja secara profesional," pinta Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf saat dihubungi liputan6.com di Jakarta, Rabu (13/2/2013) malam.
Nurhayati yang juga kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI mengaku bahwa dirinya dan bersama dengan para kader partai berlambang segitiga mercy lainnya mengaku terkejut saat draf sprindik yang menyatakan bahwa ketua umumnya yakni Anas Urbaningrum menjadi tersangka dalam kasus Hambalang."Ya pasti membuat semuanya terjejut dan heran, ada apa, dan apalagi ini dibantah oleh KPK, jadi kan ini tidak baik. Jadi ini tidak boleh terjadi apalagi dibesar-besarkan," tuturnya.
Lebih jauh Nurhayati juga membantah pemberitaan dibeberapa media yang menyatakan adanya perpecahan internal Partai Demokrat. Apalagi kerap diberitakan bahwa adanya kubu Anas Urbaningrum dan kubu Ketua Dewan Pembina Presiden SBY. Menurutnya, saat ini partai Demokrat tengah kompak untuk membangun bersama dalam rangka memperbaiki elektabilitas untuk mencapai kemenangan di Pemilu 2014 mendatang.
"Jadi saya sering katakan bahwa yang sebenarnya di demokrat itu tidak ada perpecahan, bahwa yang mengatakan ada perpecahan itu kalau mau jujur kan media, jadi apalagi selalu dibenturkan antara pak SBY dan pak Anas, jadi ini sangat memprihatinkan," pungkasnya.