Sukses

Peserta Napak Tilas KAA Bandung Nyekar ke Makam Bung Karno Sembari Rayakan Hari Pahlawan

Para peserta napak tilas Konferensi Asia Afrika (KAA Bandung) yang terdiri dari para akademisi dari 33 negara hari ini mengunjungi makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta Para peserta napak tilas Konferensi Asia Afrika (KAA Bandung) yang terdiri dari para akademisi dari 33 negara hari ini mengunjungi makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022).

Para peserta itu berkumpul pada acara Bandung Belgrade Havana in Global History and Perspective bertajuk Whats dreams, what challenge, what projects for a global future. Kegiatan itu berlangsung di empat kota yakni Jakarta, Bandung, Blitar dan Surabaya pada 7-12 November 2022.

Sebelum nyekar di makam sang proklamator, para akademisi ikut menghadiri upacara hari pahlawan di halaman kompleks makam Bung Karno. Upacara dipimpin langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Usai upacara, Hasto mengajak para akademisi itu untuk duduk bersila dan mendoakan Bung Karno. Para peserta nampak ikut khidmat menunduk mendoakan Bung Karno.

Sebelumnya, Hasto menyebut acara yang juga terdiri dari napak tilas Konferensi Asia Afrika itu menjadi momentum untuk menegaskan kembali pentingnya struktur dunia yang lebih adil lewat gerakan non blok.

“Kita menggunakan momentum Konfrensi Asia Afrika tahun 1955 yang kemudian menjadi roh gerakan Non Blok tahun 1961 dan Gerakan Non Blok ini juga satu nafas dengan apa yang disampaikan dalam pidato Bung Karno yang berjudul to build the world a new pada tanggal 30 September 1960. Jadi gerakan non blok itu menjawab bahwa struktur dunia yang tidak adil dipengaruhi oleh perang dingin antara blok Barat dan blok Timur,” kata Hasto pada wartawan, Rabu (9/11/2022).

 

2 dari 2 halaman

Memperingati KAA

KTT dan Gerakan Non Blok, lanjut Hasto, yang membuat adanya gerakan untuk mengubah dunia yang lebih multipolar dan menghapus segala bentuk penjajahan.

“Di sini kami undang seluruh akademisi negara negara yang jadi peserta KAA atau non blok di Bandung-Belgrade-Havana, itu lah yang kami ambil inisiatif,” sambungnya.

Rencananya, para akademisi juga akan diajak untuk mengunjungi makam Bung Karno selaku penggas KAA Bandung.

“Kami berpandangan gimana kalau kemudian datang ke makam BK, maka kemudian kami memfasilitasi bahwa seluruh akademisi peserta Konferensi memperingati KAA gerakan non blok dan Konferensi Trikontinental di Havana tersebut kemudian nyekar ke makam BK di Blitar dan kemudian dilanjutkan di Surabaya, karena BK lahir di Surabaya dan baru bergerak ke Bali mengikuti puncak momentum G20,” pungkasnya.