Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi hujan disusul petir dan angin kencang bakal terjadi di sejumlah wilayah Ibu Kota, Sabtu sore, 12 November 2022. Sementara, cuaca pagi diprediksi berawan.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jakbar, Jaksel, dan Jaktim pada sore dan menjelang malam hari," jelas BMKG diperingatan dini cuaca, Jumat.
Advertisement
Baca Juga
Hujan diselingi petir dan angin kencang juga berpotensi terjadi di sejumlah wilayah penyangga Jakarta. Kondisi tersebut diperkirakan BMKG berlangsung pada siang hingga malam hari.
"Waspada potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kab. dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab. dan Kota Bekasi," kata BMKG.
Sedangkan Jumat pagi, langit berawan mendominasi daerah penyangga, yaitu wilayah Bekasi, Depok, dan Tangerang.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Jakarta Pusat | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Jakarta Selatan | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Timur | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Utara | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Kepulauan Seribu | Berawan | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Bekasi | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Depok | Berawan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Bogor | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Hujan Ringan |
Tangerang | Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
BPBD: Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jakarta hingga Januari - Februari 2023
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan besarnya potensi cuaca ekstrem yang bakal melanda Ibu Kota, diperkirakan sampai Januari hingga Februari 2023.
"Memang sampai Januari-Februari (2023) potensinya besar, karena ada gejala La Nina," ujar Isnawa kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Selama gejala La Nina itu, Isnawa lanjut menyampaikan bahwa sejumlah daerah DKI Jakarta berpotensi diguyur hujan dengan curah hujan di atas rata-rata. Kendati demikian, BPBD DKI, kata dia, akan senantiasa memberikan peringatan.
"Ada cuaca ekstrem, curah hujan di atas rata-rata. Begitu kira-kira. Kami selalu menginformasikan (potensi atau peringatan) itu," jelas dia.
Isnawa juga mengimbau masyarakat untuk work from home (WFH) di tengah potensi cuaca ekstrem di Jakarta. Terlebih Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah memberikan arahan terkait hal itu.
"Pada saat Pak Pj dilantik, itu kan ngasih pengarahan ke semua jajaran kan. Mulai dari lurah, wali kota, dan kadis. Yang beliau sampaikan itu adalah kemungkinan untuk WFH untuk para pekerja," kata Isnawa.
"Nah, kemudian pada saat itu diulang lagi saat beliau mengambil apel di Monas kepada jajaran Dishub," lanjut Isnawa.
Advertisement
Kebijakan WFH
Kendati demikian menurut Isnawa kebijakan WFH dikembalikan kepada kantor masing-masing. Pasalnya belum ada aturan tertulis yang mengatur hal tersebut.
"Kalau saya menyikapinya ada ketentuan tertulis ya, tetapi kalau saya menyikapinya, yang tahu WFH apa enggak kan pemilik-pemilik gedung kantor kan. Pimpinan-pimpinannya terkait dengan beban kerja," katanya.
Lebih lanjut, Isnawa menyampaikan bahwa imbauan WFH yang diserukan Pj Gubernur adalah untuk mengurangi kemacetan akibat cuaca ekstrem. Mengingat apabila Ibu Kota diguyur hujan deras, maka akan genangan yang dapat menimbulkan kemacetan di mana-mana.