Liputan6.com, Jakarta - Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) merupakan salah satu strategi pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). AMN di Surabaya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan, Inovasi, dan Pembangunan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, mengatakan bahwa Presiden Jokowi pada periode kedua ini sangat fokus pada pendidikan dan pengembangan SDM. Hal tersebut, kata dia, bisa dilihat dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dia menjelaskan, alokasi terbesar dalam APBN adalah sektor pendidikan, yakni sebesar 20 persen atau Rp630 Triliun. "Arahan pendidikan dan pengembangan SDM itu di dalamnya termasuk pengembangan pendidikan tinggi," ujar Billy.
Advertisement
Dalam rangka akseptabilitas pendidikan tersebut, lanjut dia, maka berbagai strategi dikeluarkan. "Dan salah satunya adalah instruksi Presiden melalui kemitraan bersama dengan BIN, Kemendikbudristek dan juga Kementerian Pertahanan, di mana anak-anak di daerah-daerah terjauh terluar diseleksi putra putri terbaik bangsa untuk disekolahkan dengan pola pendidikan berbasis Asrama di kota-kota studi terbesar di Indonesia," ungkapnya.
Dia mengatakan, 40 persen mahasiswa tersebut adalah anak-anak dari Papua, dan 60 persen dari provinsi lain. "Jadi, mereka berada dalam satu atap belajar bersama-sama dalam kurang lebih 4-5 tahun ke depan," imbuhnya.
Adapun salah tujuan pembangunan AMN itu untuk meningkatkan kedisiplinan. "Kedua, mereka bisa belajar di kampus-kampus terbaik dengan beasiswa," ungkapnya.
Latih Rasa Kebangsaan
Tujuan lainnya yaitu melatih rasa kebangsaan. "Seperti kita lihat pidato Presiden, beliau mengatakan saling kenal anak-anak ini akan saling kenal, yang dari Sumatera, yang dari Jawa, dari Kalimantan, dari Sulawesi, dari Papua, dari Aceh, rasa saling mengenal itu akan membangun rasa kebangsaan dan rasa bernegaranya," kata Billy.
Dia menuturkan, Asrama Mahasiswa Nusantara bisa memunculkan rasa kebersamaan karena dalam kurun waktu 4-5 tahun bersama. Kebiasaan masing-masing mahasiswa di daerah asal akan dibawa dan diperkenalkan.
"Sehingga mereka saling belajar, saling menyesuaikan, dan ketika nanti mereka sudah selesai pendidikan, mereka berkarya, mereka ditempatkan di provinsi lain, daerah lain di Indonesia, mereka sudah tidak lagi kaku, tapi sudah terbiasa dan lebih luwes. Dan rasa nasionalismenya, rasa keberagamannya, rasa kebangsaan dan kecintaan terhadap negara itu akan muncul secara organik karena keberagaman," jelasnya.
Dia membeberkan bahwa pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara di sejumlah daerah lain akan dimulai pada 2023. "Pelepasan lahan, penyiapan telah dilakukan oleh kepala daerah dan Dirjen Cipta Karya PUPR atas instruksi dari Presiden tentunya akan masuk dan mulai membangun," kata dia.
Dirinya pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh kementerian dan lembaga negara yang terlibat berkolaborasi dalam menyokong visi Presiden Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045. "Dengan program Asrama Mahasiswa Nusantara yang mendidik dan menyiapkan generasi muda Indonesia di pendidikan tinggi untuk boleh menyiapkan dirinya saling mengenal satu sama lain, untuk ke depannya saling berkolaborasi bersinergi dalam membangun Indonesia," pungkasnya.
Advertisement