Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku enggan berkomentar soal manuver relawan Projo, yang ia nilai tak jelas karena selalu bergerak dan berubah haluan seperti arah angin.
Pernyataan Hasto itu untuk menanggapi awak media yang bertanya soal pertemuan Relawan ProJokowi (Projo) dengan sejumlah petinggi partai politik untuk menyampaikan hasil musyawarah rakyat (Musra) dalam mencari pemimpin di 2024, mendatang.
Baca Juga
Terbaru, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Jakarta.
Advertisement
Hasto menegaskan, bahwa pihaknya enggan menanggapi soal gerakan relawan Projo tersebut. Ia hanya ini menanggapi tentang partai politik.
"Yang saya tanggapi parpol, kalau relawan-relawan (Projo) itu kan cair, bisa berubah sesuai arah angin," kata Hasto di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/11/2022).
"Kalau parpol saya tanggapi, kalau relawan (Projo,red) bisa berubah," sambungnya.
Puan Maharani diteriaki presiden saat foto bareng Fraksi PDIP pasca sidang tahunan 2022 di Gedung Kura-kura, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Relawan Berbeda dengan Parpol
Hasto mengungkapkan bahwa kelompok relawan berbeda dengan partai politik. Sebab, parpol adalah organisasi resmi yang konstitusional adalah stakeholder pemilu di Indonesia. Sementara itu, Projo adalah kelompok relawan dan tidak punya legislasi sistem politik Indonesia.
Kelompok relawan seperti Projo, menurut Hasto, bukanlah seperti partai politik yang memiliki struktur organisasi yang jelas.
"Parpol kan kokoh, Ketua Umum kokoh, struktur kokoh, pergerakan kokoh," jelas Hasto.
Advertisement