Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-40 dan Ke-41 serta KTT lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih atas konfirmasi kehadiran Sekjen PBB Antonio Guterres di KTT G20 Indonesia.
Baca Juga
"Saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kesediaan Yang Mulia (Sekjen PBB) untuk menyampaikan pandangan di sesi Ketahanan Energi dan Pangan," kata Jokowi di Hotel Sokkha, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu 12 November 2022, seperti dilansir dari Antara.
Advertisement
Jokowi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan PBB sepanjang Presidensi G20 Indonesia.
Sementara itu dalam sambutan pengantarnya, Sekjen PBB Antonio Guterres mengungkapkan bahwa ia sangat menghargai kepemimpinan Indonesia dalam mengelola G20 hingga saat ini dan akan memberikan dukungan penuh saat KTT nanti.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Sekjen PBB yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Siap Sambut G20, Menko Luhut Ajak Masyarakat Jaga Citra Baik Indonesia
Dalam rangka menyambut perhelatan puncak KTT G20 di Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa terus menjaga citra dan wajah baik Tanah Air.
Luhut melakukan konferensi pers bertajuk ‘Siap Sambut G20’. Berlokasi di Media Center, Bali International Convention Center, Nusa Dua.
Beliau mengajak seluruh masyarakat untuk bisa terus menjaga citra baik Indonesia di mata dunia.
Menurutnya, hal tersebut menjadi sangat penting karena posisi Indonesia sendiri saat ini menjadi tuan rumah dan juga menjadi Presidensi G20.
“Saya mengajak kita semua untuk terus menjaga wajah Indonesia di mata dunia selaku tuan rumah sekaligus keketuaan G20 tahun ini,” katanya, Sabtu (12/11/2022).
Lebih lanjut, Menko Luhut menjelaskan bahwa tujuan utama dari Presidensi G20 Indonesia yang dilakukan di Bali adalah supaya bisa mendorong dunia pulih secara bersama-sama.
Termasuk juga untuk bisa terus menyebarkan aura persahabatan dan perdamaian di dunia.
"Dari Bali kita ingin mengajak dunia untuk pulih bersama, untuk bangkit lebih kuat, dengan bergotong-royong serta membawa perdamaian bagi masyarakat dunia. Bali memberikan aura persahabatan, Bali memberikan aura perdamaian," tambah Luhut.
Dia mengatakan, banyak manfaat diselenggarakannya KTT G20. Dirinya menuturkan bahwa perekonomian nasional menjadi sangat terbantu, belum lagi kepercayaan dunia juga langsung turut meningkat.
Bahkan saat ini dunia tengah menganggap Indonesia berperan sangat strategis dala percaturan global sehingga mendatangkan pula kepercayaan para investor.
Advertisement
Jurus Polri Antisipasi Serangan Siber dalam KTT G20
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan jajarannya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya serangan siber dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Meskipun, penanggung jawab sektor siber adalah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Karena memang yang namanya serangan siber, walaupun leading sector-nya BSSN selaku penanggung jawab keamanan sistem jaringan, tetap proses penegakan hukum dan pencarian pelaku harus kita lakukan sehingga dari awal sebaiknya kita semua harus siap menghadapi kondisi tiba-tiba ada serangan," ujar Listyo di Badung, Bali, seperti dilansir Antara, Sabtu (12/11/2022).
Menurut dia, untuk mencegah terjadinya serangan siber, Polri telah berkoordinasi dengan BSSN dan Badan Intelijen Negara (BIN). Apalagi, dalam hal ini, BSSN menjadi leading sector-nya.
Dia mengatakan, antisipasi pencegahan serangan siber dilaksanakan di seluruh lokasi acara internasional tersebut. Baik lokasi utama maupun pendukung yang terhubung dengan koneksi internet.
Dengan adanya antisipasi di semua lini, lanjut dia, KTT G20 dapat berjalan dengan lancar dan aman dari gangguan siber.
"Jadi kita minta itu betul-betul dilakukan, persiapkan, begitu ada serangan bagaimana recovery yang bisa dilakukan sehingga tidak mengganggu kegiatan utama, khususnya saat acara berlangsung," ujar Listyo.
Dia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk terus mematangkan langkah maupun skenario atas segala dinamika yang dapat berkembang sewaktu-waktu.
"Jadi saya minta terus dilakukan peningkatan skenario-skenario yang mungkin terjadi terkait dengan sistem serangan yang akan mengganggu, baik di luar maupun di dalam venue," ucap Listyo.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan BSSN, Polri, dan BIN dapat terus melakukan koordinasi serta proses evaluasi untuk pengamanan serangan siber di KTT G20.
"Karena memang harus dilakukan evaluasi setiap hari sehingga kita yakin mulai dari proses sampai pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan baik," kata Listyo.
Pengamanan KTT G20 Pakai Monitor Wajah dan Lacak GPS
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjamin sisi pengamanan untuk acara puncak konferensi tingkat tinggi G20, atau KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Berbagai teknologi turut diimplementasikan untuk menjaga keamanan dari tamu-tamu delegasi yang masuk. Melalui sistem face recognition, setiap tamu delegasi G20 bakal dimonitor kecocokan wajahnya dengan kartu identitas yang dimilikinya.
"Saya kira kita sudah mulai mengaktifkan face recognition, kemarin digelar. Itu kita bisa catch orang yang masuk di airport, pelabuhan, maupun di tempat-tempat lain," ujar Luhut, Sabtu (12/11/2022).
Tak hanya itu, semua pergerakan orang juga akan diawasi melalui sistem GPS yang tersambung dengan telepon genggam milik peserta. "Itu memang jadi privacy tidak ada, karena semua orang, dimana dia, bisa dilihat," imbuhnya.
Dari sisi pengamanan secara offline, Luhut juga telah mengkoordinasikan pergerakan TNI/Polri. Dia pun menjamin hal itu, dan mengklaim dirinya sudah berpengalaman.
"Tapi overall, saya kira pengamanan sangat baik dari pihak kepolisian maupun dari TNI," kata Luhut.
Sementara dari sisi bilateral, koordinasi antara Pemerintah RI dengan secret service dari berbagai negara dinilai Luhut sudah berjalan dengan baik. Meskipun, Pemerintah RI tidak serta merta bakal menuruti seluruh permintaan tamu.
"Tidak bisa kita akomodasi semua maunya mereka. Memang ada SOP, yang orang harus menghormati itu. Jadi negara kita juga tidak bisa diatur-atur siapapun," tegas Luhut Binsar Pandjaitan.
Advertisement