Sukses

Usai Joe Biden, Jokowi Menerima PM Jepang Fumio Kishida

Sejumlah Menteri turut mendampingi Jokowi yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam pertemuan dengan PM Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melanjutkan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Jokowi menerima Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Dilihat dari tayangan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/11) Jokowi awalnya menyambut kedatangan Fumio. Selanjutnya, mereka melakukan sesi foto bersama.

Jokowi lalu mengajak Fumio ke tempat pertemuan bilateral yang telah disiapkan. Mantan Wali Kota Solo itu Jokowi senang Fumino bisa hadir ke Bali. Dia pun mengapresiasi kedatangan Fumio ke KTT G20 Bali.

Sejumlah Menteri turut mendampingi Jokowi yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden jelang KTT G20 di Bali. Jokowi mengucapkan selamat datang di Indonesia kepada Biden.

"Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia, saya sangat menghargai kehadiran Presiden Biden di KTT G20 di Bali," kata Jokowi dilihat dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/11).

 

2 dari 2 halaman

Hasilkan Kerja Sama Konkret

Kepada Biden, Jokowi mengatakan KTT G20 akan dimulai pada besok Selasa (15/11). Mantan Wali Kota Solo itu mengapresiasi Biden bisa hadir di G20.

"Oleh karena itu sekali lagi saya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Biden dan besok kita akan memulai melakukan KTT G20," ucapnya.

Kepala negara berharap, KTT G20 dapat menghasilkan kerja sam antarnegara yang konkret. Tujuannya, supaya ekonomi global bisa pilih.

"Saya berharap KTT G20 dapat menghasilkan kerja sama yang konkret yang dapat membantu dunia dalam pemulihan ekonomi global," pungkas dia. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com