Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menuturkan, partainya tidak ingin buru-buru mendeklarasikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Sebab, PKS membutuhkan waktu untuk membahas siapa yang akan diusung melalui mekanisme melalui Majelis Syuro.
"Ini soal waktu saja. Sehingga kita tidak perlu terburu-buru. Bisa saja nanti akhir tahun. Karena kalau di PKS salah satu mekanisme pengambilan keputusan ada di sidang Majelis Syuro. Mereka yang menggodok dan menerima aspirasi," ujar Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/11/2022).
Baca Juga
Majelis Syuro PKS menyatakan tidak mudah untuk menentukan capres dan cawapres karena harus dengan pertimbangan yang matang. Karena ketika sudah memutuskan capres di Pilpres 2024, tidak bisa lagi mundur.
Advertisement
"Tidak mudah kita menentukan calon. Karena kalau kita sudah menentukan calon, kita tidak ingin tiba-tiba mundur. Kalau sudah maju tidak boleh mundur. Misalnya ada partai yang sudah mengajukan nama, sudah tidak boleh lagi mundur," ujar Nasir.
Menurut anggota Komisi III DPR RI ini, menentukan capres dan cawapres sama sulitnya. Harus mencari tokoh yang bisa saling mengisi.
"Keduanya sama sulitnya. Mengingat wakil itu bukan sekedar ban gantung. Tapi dia ban serep. Harus paham mana bedanya ban serep dengan ban gantung. Karena ban serep bisa digantung sewaktu waktu diganti. Karena posisi wakil menentukan sama pentingnya dengan presiden. Saya ingat seperti capres sebelumnya yang memiliki nama dwitunggal. Kita melihat capres dan cawapres sama pentingnya," kata Nasir.
Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat, AHY: Pada Saatnya Momen Deklarasi Itu Akan Hadir
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa saat ini partainya terus melakukan komunikasi intensif dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
AHY, di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu, 13 November 2022 mengatakan, komunikasi tersebut terkait dengan proses koalisi tiga partai untuk Pemilihan Umum atau Pemilu 2024, di mana sejumlah pertemuan cukup sering dilakukan mulai dari tingkatan ketua umum hingga jajaran teknis.
"Kami cukup sering melakukan pertemuan, baik di tingkat pimpinan ketua umum, juga di tingkat jajaran yang secara teknis membicarakan berbagai peluang dan merumuskan untuk memperkuat visi kebersamaan," kata AHY yang dilansir dari Antara.
AHY menjelaskan, dalam menyusun sebuah koalisi, harus ada landasan yang cukup kuat untuk menuju perubahan dan perbaikan untuk Indonesia. Hal itu merupakan kunci untuk memperkuat koalisi ketiga partai tersebut.
Ia menambahkan, memang untuk proses koalisi tersebut bukan merupakan hal yang sederhana. Selalu ada sejumlah hal yang dibahas untuk menyelaraskan tujuan besar dari ketiga partai tersebut. Koalisi itu ingin mengusung perubahan perbaikan untuk masyarakat.
Terkait deklarasi untuk calon presiden dan wakil Presiden di Pilpres 2024, lanjutnya, ketiga partai tersebut tidak ingin tergesa-gesa yang nantinya bisa membuat deklarasi tersebut tidak berkembang. Namun ia memastikan bahwa deklarasi tersebut akan dilakukan.
"Pada saatnya, momentum (deklarasi) itu akan hadir. Tetapi kami tidak ingin tergesa-gesa, lalu akhirnya hanya sekadarnya saja. Kalau hanya untuk deklarasi kemudian tidak berkembang dan mundur ke belakang, rasanya bukan itu yang kita inginkan," ujarnya.
Â
Advertisement
Anies Optimistis Demokrat dan PKS Bersama-sama NasDem Bakal Mengusungnya
Anies Baswedan optimistis Partai Demokrat dan PKS akan mengusungnya menjadi bakal calon presiden pada Pilpres 2024 bersama Nasdem. Saat ini, baru Nasdem yang mendeklarasikan akan mengusung Anies dalam pesta demokrasi 2 tahun lagi.
Optimisme ini muncul lantaran dia menilai, Demokrat dan PKS memiliki misi yang sama dengan Nasdem untuk Indonesia ke depan.
"Sekarang kita bersama NasDem, insyaallah dua partai lainnya akan bersama-sama kita. PKS bersiap, Demokrat bersiap. Dan nanti bersama-sama, Nasdem, Demokrat, PKS jalan bersama-sama," kata Anies dalam kata Ali dalam Forum Bimbingan dan Teknis Fraksi NasDem DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Menurut dia, ke depan, banyak hal yang harus diselesaikan bersama antara Nasdem, Demokrat dan PKS. Salah satu yang menjadi fokus adalah menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ini PR kita sama-sama, jadi di bulan-bulan ke depan, kita akan jalani ini sama-sama. Misinya sama, bagi-bagi tugas dan kita informasikan, apa yang dibawa sebagai misi di tingkat nasional," ujar Anies.
"Jadi kalau kita bawa sama-sama ke depan adalah bagaimana misi satu kalimat ini menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bersama-sama," lanjut dia.
Selain itu, dia berharap perolehan kursi Nasdem di pemilihan legislatif 2024 bertambah. Bukan semata-mata untuk kekuasaan, tetapi untuk bisa menjalankan tugas besar ke depan.
"Semua yang hari ini jadi anggota DPRD, kabupaten kota provinsi harus terpilih lagi. Dan harus menambah kursinya. Harus tambah kursinya, buka semata-mata untuk berkuasa. Lagi-lagi ini bedanya dengan olahraga, kalau olahraga begitu menang duduk di kursi, bukan, kita begitu dapat kursi artinya dapat tugas besar harus dilaksanakan," tutup Anies.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com