Sukses

Jokowi: Kita Tak Boleh Biarkan Dunia Jatuh ke Perang Dingin Lagi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak pemimpin negara untuk tak membiarkan perang dingin kembali terjadi. Dia menekankan dunia tak boleh lagi terpecah belah.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak pemimpin negara untuk tak membiarkan perang dingin kembali terjadi. Dia menekankan dunia tak boleh lagi terpecah belah.

Hal ini disampaikan Jokowi saat di depan para pemimpin negara dan lembaga internasional saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022). Total ada 17 pemimpin negara G20 yang hadir pada KTT ini.

"Kita seharusnya tidak membuat dunia terbelah menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh pada perang dingin lagi," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11/2022).

Dia menyampaikan bahwa apabila perang terjadi, maka akan sulit bagi negara unruk bergerak maju dan bertanggung jawab ke generasi masa depan. Untuk itu, Jokowi menekankan bahwa perang harus dihentikan.

"Menjadi bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus menghentikan perang. Jika perang tidak berhenti, maka akan sulit bagi dunia untuk maju," ujarnya.

Jokowi menuturkan bahwa Indonesia sebagai presiden G20, telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar. Namun, kata Jokowi, keberhasilan KTT G20 akan tercapai apabila semua pihak menyisihkan perbedaan yang ada.

"Keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia," katanya.

Jokowi menuturkan bahwa Indonesia adalah negara demokraei yang memiliki 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah. Oleh sebab itu, Indonesia mendorong semangat demokrasi yang sama dalam KTT G20.

"Demokrasi di Indonesia berjalan dari tataran tingkat desa, pemilihan kepala desa, sampai tataran negara, pemilihan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota," tutur dia.

"Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20," sambung Jokowi.

2 dari 3 halaman

Dihadiri Pemimpin Negara

Sebagai informasi, KTT G20 akan berlangsung 15 sampai 16 November 2022. Adapun para pemimpin negara yang hadir di KTT G20 antara lain, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long, PM Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame, Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen, Presiden European Council Charles Michael.

Kemudian, PM Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Trudeau, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, PM Australia Anthony Albanese. Ada pula Sekjen PBB Antonio Guterrez, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Selanjutnya, Presiden Korea Selatan Yoon Seuk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernadez, Menlu Rusia Sergey Lavrov, PM India Narendra Modi, Presiden Uni Emirate Arab Muhammad bin Zayed Al Nahyan. Lalu, PM Italia Giorgia Meloni.

Selain itu, Menlu Brasil Carlos Alberto Franca, dan Utusan Khusus Perdana Menteri Fiji Ratu Inoke Kubuabola, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden China Xi Jinping, hingga Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

3 dari 3 halaman

Dihadiri Pemimpin Lembaga Internasional

Sementara itu, pemimpin lembaga internasional yang hadir yakni, Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Direktur Jenderal ILO Gilbert F. Houngbo, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, hingga Muhammad Sulaiman Al Jasser selaku Presiden Islamic Development Bank (ISBD).