Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan dunia tak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Menurut dia, pandemi Covid-19 harus menjadi pelajaran untuk menghadapi darurat kesehatan global.
Hal ini disampaikan Jokowi saat di depan para pemimpin negara dan lembaga internasional saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022). Ada 17 pemimpin negara G20 yang hadir pada KTT ini.
"Dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat pandemi Covid-19. Ini adalah pelajaran berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global. _Never again_ harus menjadi mantra kita bersama," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan pembuka Sesi II KTT G20 sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/11/2022).
Advertisement
Menurut dia, saat ini dunia memang sudah semakin pulih dari pandemi Covid-19. Namun, Jokowi menekankan dunia tidak boleh lengah sebab darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja.
"Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita," ujarnya.
Untuk itu, Jokowi menyampaikan G20 harus mengambil langkah nyata dan segera salah satunya, dengan memperkuat arsiktektur kesehatan global. Dia menyebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus lebih bertaring dan kuat.
"Kita perlu WHO yang lebih kuat dan bertaring. Solidaritas dan keadilan harus jadi roh arsitektur kesehatan global," ucap Jokowi.
"G20 telah berhasil membentuk _pandemic fund_. Ini harus diikuti penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal. Saya mengajak semua pihak berkontribusi, Indonesia telah berikan komitmen 50 juta dolar," sambungnya.
Selain itu, dia meminta agar negara berkembang diberdayakan sebagai bagian dari solusi. Jokowi menuturkan negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset.
"Kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan. Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan. Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset," jelas Jokowi.
Â
Dihadiri Pemimpin Dunia
Sebagai informasi, KTT G20 akan berlangsung 15 sampai 16 November 2022. Adapun para pemimpin negara yang hadir di KTT G20 antara lain, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long, PM Belanda Mark Rutte, Presiden Rwanda Paul Kagame, Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen, Presiden European Council Charles Michael.
Kemudian, PM Inggris Rishi Sunak, PM Kanada Justin Trudeau, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, PM Australia Anthony Albanese. Ada pula Sekjen PBB Antonio Guterrez, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Selanjutnya, Presiden Korea Selatan Yoon Seuk Yeol, Presiden Argentina Alberto Fernadez, Menlu Rusia Sergey Lavrov, PM India Narendra Modi, Presiden Uni Emirate Arab Muhammad bin Zayed Al Nahyan.
Lalu, PM Italia Giorgia Meloni, Menlu Brasil Carlos Alberto Franca, dan Utusan Khusus Perdana Menteri Fiji Ratu Inoke Kubuabola, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden China Xi Jinping, hingga Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Sementara itu, pemimpin lembaga internasional yang hadir yakni, Presiden ADB Masatsugu Asakawa, Direktur Jenderal ILO Gilbert F. Houngbo, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, hingga Muhammad Sulaiman Al Jasser selaku Presiden Islamic Development Bank (ISBD).
Advertisement