Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa saat ini infrastruktur digital di dunia masih belum merata. Pasalnya, sebanyak 2,9 miliar penduduk di dunia belum terkoneksi ke internet.
"2,9 miliar penduduk dunia belum terhubung ke internet, termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang. Infastruktur digital juga belum merata. 390 juta orang tinggal di wilayah tanpa internet nirkabel," ujar Jokowi saat berbicara di Sesi III Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).
Padahal, dia mengingatkan bahwa ekonomi digital merupakan kunci masa depan dunia. Jokowi menyebut ekonomi digital mampu menyumbang 15,5 persen pendapatan domestik bruto (PDB) global saat masa pandemi.
Advertisement
Baca Juga
"Sebagai pilar ketahanan di masa pandemi, menyumbang 15,5 persen PDB global, membuka peluang masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global," katanya.
Sebagai Presidensi G20, kata Jokowi, Indonesia mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global. Namun, Jokowi menyampaikan tiga hal yang harus menjadi fokus, salah satunya keseteraan akses digital.
"Ketimpangan ini harus segera kita perbaiki. G20 harus dapat memobilisasi investasi untuk membangun infrastruktur digital yang terjangkau bagi semua," jelas Jokowi.
Kemudian, dia menekankan pentingnya melek digital. Jokowi menilai literasi digital harus menjangkau semua agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi masa depan.
"G20 harus dapat menggerakan kerja sama penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang," tuturnya.
Terkahir, Jokowi menyoroti soal lingkungan digital yang aman. Menurut dia, kebocoran data akibat kejahatan siber dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar.
"Hoaks dan perundungan siber dapat memecah persatuan dan mengancam demokrasi. Kebocoran data akibat kejahatan cyber berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga USD 5 triliun pada tahun 2024. Untuk itu, keamanan digital dan perlindungan privasi harus dijamin," pungkas dia.
"G20 harus mampu membangun kepercayaan sektor digital termasuk melalui tata kelola digital global," sambung Jokowi.
Jokowi Serahkan Palu Presidensi G20 ke PM India
Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi menutup penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu (16/11/2022). Dengan ini, acara KTT G20 yang dilaksanakan di Bali sejak 15 November 2022 dinyatakan selesai.
"Dengan ini, saya nyatakan dengan ini G20 di Bali di Indonesia, ditutup," kata Jokowi dan dilanjutkan mengetok palu lima kali, sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).
Dia menyampaikan terima kasih kepada para pemimpin negara G20 serta tamu undangan yang sudah hadir dalam KTT di Bali. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia sangat terhormat dapat memimpin G20 selama 1 tahun terakhir.
"Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia semua dan juga selamat jalan and have a safe trip," ujar dia.
Jokowi kemudian menyerahkan palu kepemimpinan Presidensi G20 kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi. Hal ini dikarenakan India akan menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan KTT G20 tahun 2023.
"Terima kasih dan palu kepemimpinan saya serahkan kepada India," ucap Jokowi.
Advertisement