Sukses

Gerakan Pemuda Kabah Bantah Deklarasi Dukung Anies di Yogyakarta

Terkait capres cawapres masih menunggu keputusan dari DPP PPP. Sebab, saat ini PPP pusat pun masih terus menampung segala aspirasi dari akar rumput.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Pusat Imam Fauzan menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam pencalonan presiden Anies Baswedan yang digelar di Grand Pasific Jalan Magelang, Yogyakarta pada Rabu (16/11/2022).

Deklarasi hari ini tidak ada dari GPK dan PPP. Hanya oknum yang membawa nama kami. Lagi pula sampai hari ini GPK sama sekali belum memutuskan bakal mendukung calon presiden (capres) siapa,” ujar Imam Fauzan, di Kantor DPW PPP Yogyakarta.

Imam menjelaskan, terkait capres cawapres masih menunggu keputusan dari DPP PPP. Sebab, saat ini PPP pusat pun masih terus menampung segala aspirasi dari akar rumput.

"Kami di DPP, DPW, dan DPC juga sama sekali tidak terlibat di acara Grand Pacific. Kalau ada aspirasi akar rumput akan ditampung oleh DPP PPP. Namun apa pun keputusannya sesuai aspirasi atau tidak, kami tetap mendukung karena GPK selalu satu garis lurus,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPW PPP Yogyakarta, M Yazid menyebut forum deklarasi capres Anies Baswedan berada di luar area PPP. Dia pun meminta agar PPP tidak lagi diklaim soal deklarasi tersebut.

"Kami tidak ada hubungannya sama sekali dengan Forum Kabah Membangun (FKM). Kalau memberi masukan silakan, tapi jangan mengklaim massa kami. Ini jelas tidak ada hubungannya, mereka di luar area dan ranah kami,” tutur Yazid.

Terkait pencapresan, Yazid pun mengaku daerah berhak mengusulkan, namun kewenangan tetap berada di pusat.

Pencalonan adalah ranah DPP PPP. Kami memang akan mengusulkan, tapi keputusan di pusat. Secara struktural, kami akan konsentrasi pemenangan pemilihan legislatif pada Pemilu 2024,” tutupnya.

2 dari 2 halaman

Respons DPP PPP kader Dukung Anies

Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arsul Sani, mengatakan partainya tidak akan melarang atau mengambil tindakan terkait kader di Yogyakarta yang melakukan deklarasi dukungan terhadap bakal calon presiden NasDem Anies Baswedan. Sebab, hingga kini partai berlambang Ka'bah itu belum mengeluarkan keputusan resmi terkait pencapresan.

"Itu enggak perlu juga kita menjadi marah-marah. Lha wong deklarasi juga bukan partai, kok, yang namanya FKM (Forum Ka'bah Membangun)," kata Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Menurut dia, PPP juga enggan terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait siapa sosok capres yang akan diusung. Karena, dalam koalisi yang dibangun bersama Partai Golkar dan PAN hingga kini masih mematangkan program dan visi misi.

"Sekarang misalnya, ada kelompok sejumlah katakanlah kader PPP yang mendeklarasikan Pak Anies melalui Forum Ka'bah Membangun di Yogyakarta, ya, sudah enggak usah ditertibkan juga. Karena memang partai belum mengambil keputusan," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, akan ada saatnya PPP bakal mengambil sikap. Banyak pertimbangan yang bakal diperhitungkan PPP saat mengambil sikap tersebut.

"Nah, dalam mengambil keputusan dalam level resmi permusyawaratan partai di tingkat nasional, setidaknya kami harus mempertimbangkan dua hal. Pertama aspirasi internal, kedua karena PPP ini di antara partai parlemen itu yang paling kecil, hanya 3,7 jumlah kursi," jelas Arsul.

"Kalau suara itu 4,52, maka kan ini tetapi harus sounding dengan partai lain yang ada dalam koalisinya, yakni KIB. Kalau kita bicara KIB sampai sekarang, chapter-nya belum sampai pada bicara tentang siapa yang akan kita usung sebagai bacapres dan atau bacawapres. Jadi itu," imbuhnya.