Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkhawatirkan krisis pangan menjadi ancaman di depan mata. Dia berharap RI memiliki kekuatan kemandirian pangan hingga mengatasi segala kendala.
Untuk itu, di antaranya diperlukan Panglima TNI yang secara rentang kendali mumpuni. Panglima TNI yang tegas dan berani dalam mengelola operasi perang atau kondisi rawan hingga pelosok, tapi juga yang merakyat yang berpengalaman dalam operasi selain perang, seperti membangun kantong-kantong pertahanan pangan dan terlibat dalam membangun kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga
Sedangkan panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebentar lagi segera pensiun. Penggantinya inilah yang diharapkan mampu menjadi solusi dan jawaban dari segala kegundahan Presiden Jokowi.
Advertisement
Sejumlah nama pun digadang-gadang jadi sosok pengganti Andika sebagai Panglima TNI berikutnya. Salah satunya yang cukup santer adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman.
"Kalau kita melihat dan menilai, memang Jenderal Dudung paling pas, sesuai dengan kebutuhan serta tantangannya. Jenderal Dudung selama ini sangat aktif di bidang kemandirian pangan," kata pengamat militer Apep Agustiawan, dalam keterangan resminya, Senin (21/11/2022).
"Beliau sangat peduli, keliling, bergerak, memetakan, hingga mengubah lahan yang semula tidur, tidak termanfaatkan, menjadi area produktif dengan mendorong anggotanya dan masyarakat untuk menanam. Hal ini menunjukkan beliau memiliki kepedulian tinggi dan melihat jauh apa yang akan terjadi kedepannya dan mengantisipasinya," tambahnya.
Hal ini juga membuktikan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dengan menjadikan sektor pertanian sebagai program strategis nasional untuk mewujudkan swasembada pangan.
Dukungan itu dilakukan Dudung dengan memerintahkan satuan jajaran TNI AD agar menciptakan lahan kosong menjadi lahan produktif yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tujuannya untuk meningkatkan produksi pangan, sekaligus mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi krisis pangan.
Kegiatan tersebut sekaligus menggambarkan adanya peran serta TNI AD dalam membantu masyarakat untuk meningkatkan produksi pangan, pengawalan dan pendampingan kepada masyarakat dan petani dalam penggarapan lahan.
Lebih jauh, menunjukkan adanya kebersamaan rakyat dengan TNI AD dalam upaya menyukseskan salah satu program pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan nasional. Karenanya TNI AD akan selalu hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun kesulitan itu dan bisa memberikan solusi.
Prerogatif Presiden
Terpisah, Anggota Komisi I DPR Sukamta juga memandang KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman layak menjadi Panglima TNI, menggantikan Andika.
“Kalau siapa yang pantas jadi penglima, semua Kepala Staf Angkatan memenuhi dan pantas, (termasuk Dudung). Pengganti Jenderal Andika adalah wewenang dan hak prerogatif Presiden. Jokowi bisa memilih calon Panglima TNI dari kesatuan yang diinginkannya, tidak harus bergantian atau bergiliran dari kesatuan seperti AL, AD dan AU. Tergantung Presiden saja,” ucapnya.
Jokowi diyakini akan memilih sosok calon Panglima TNI yang jejak rakamnya bersih, berintegritas, memiliki kapasitas dan kapabilitas. Sebab, sosok yang demikian dianggap mampu menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.
“Semoga TNI tetap teguh menjadi alat Negara dalam menjaga NKRI dari semua ancaman,” kata Sukamta yang juga politisi dari Fraksi PKS ini.
Advertisement