Sukses

Haedar Nashir Jadi Ketua Umum, Abdul Mu'ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah

Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar ke-48 Muhammadiyah menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum dan Abdul Mu’ti sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar ke-48 Muhammadiyah menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum dan Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027.

Penetapan ini berlangsung lebih cepat karena awalnya di susunan acara penetapan Ketua dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 akan dilaksanakan pukul 15.30 WIB di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS. Demikian dilansir dari muhammadiyah.or.id, Minggu (20/11/2022).

Penetapan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 dilakukan tiga jam lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Efisiensi waktu ini terjadi salah satunya karena proses pemilihan dan penghitungan dilakukan memakai sistem e-voting.

Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 dipilih pada Sabtu 19 November 2022. Proses pemilihan dimulai pukul 19.52 dan berakhir pukul 23.45 WIB. Jumlah suara masuk pada pemilihan ini sebanyak 2519 suara.

 

2 dari 3 halaman

Perolehan Suara

Secara berurutan, berikut nama-nama Anggota Tetap PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan jumlah perolehan suara terbanyak:

Haedar Nashir 2.203 suara

Abdul Mu'ti 2.159 suara

Anwar Abbas 1.820 suara

Busyro Muqoddas 1.778 suara

Hilman Latief 1.675 suara

Muhadjir Effendy 1.598 suara

Syamsul Anwar 1.494 suara

Agung Danarto 1.489 suara

Saad Ibrahim 1.333 suara

Syafiq A Mughni 1.152 suara

Dadang Kahmad 1.119 suara

Ahmad Dahlan Rais 1.080 suara

Irwan Akib 1.001 suara

3 dari 3 halaman

Jokowi: Muhammadiyah Jadikan Indonesia Titik Terang di Tengah Dunia Muram

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menghadiri sekaligus membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Indonesia ini menyampaikan apresiasi atas kiprah ormas Islam yang berdiri sejak 18 November 1912 itu. 

Jokowi menuturkan, pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah diharapkan memiliki peran sentral untuk terus menyebarkan Islam yang berkemajuan, penuh toleransi, menjaga persatuan, persaudaraan, dan perdamaian sesuai dengan ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.

"Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram, Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia," kata dia.

Menurut Jokowi, Muhammadiyah dan Aisyiyah berkontrubusi besar melalui 170 lebih perguruan tinggi, 1364 Sekolah Menegah Atas (SMA) sederajat, 1826 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, 2817 Sekolah Dasar (SD), dan 20.233 TK, PAUD dan kelompok bermain yang dimiliki Muhammadiyah dan Aisyiayh dan 440 pesantren.

"Ruang syiar Islam di Indonesia sangat terbuka lebar dibandingkan negara-negara muslim di Asia Tenggara maupun Timur Tengah, banyak umat muslim di Indonesia yang tidak diatur oleh negara seperti kemudahan menyampaikan ceramah agama," kata dia.

"Semoga Allah SWT meridhai bangsa Indonesia. Selamat bermuktamar," Jokowi menambahkan.