Liputan6.com, Jakarta - Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah ungkapan untuk Warga kampung Ciender, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang mengalami duka ganda usai diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin siang kemarin.
Di balik duka usai gempa yang mengguncang dan meluluhlantahkan bangunan-bangunan, rumah-rumah mereka justru disatroni maling yang mencari kesempatan dalam kesempitan.
Sebagian warga memang belum kembali ke dalam rumahnya lantaran trauma dan takut ada gempa susulan. Warga memutuskan untuk tidur di tempat yang lebih lapang dan menjauhi bangunan.
Advertisement
Baca Juga
"Ada saja orang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, sudah ada beberapa rumah warga kemalingan dan beberapa motor hilang," ujar Wakil Pondok Pesantren Alkahfie Cianjur Imamuddin Azis saat dikonfirmasi, Selasa (22/11/2022).
Imam menyebut, setidaknya sudah ada tujuh rumah yang disatroni maling. Bahkan, ada dua sepeda motor raib digondol bandit.
"Ada 7 rumah (kemalingan) dan 2 motor (hilang)," kata dia.
Dia menyebut, warga sempat memergoki pelaku saat hendak menggasak sepeda motor. Saat terpergok dan dikejar oleh warga, pelaku lari tunggang langgang dan meninggalkan motor di tengah sawah.
Warga sempat mencari keberadaan maling tersebut, namun nihil.
"Tidak (tertangkap), kemungkinan ngumpet di ladang jagung atau sungai," kata Imam.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur menelan korban meninggal sebanyak 162, korban luka sebanyak 326. 2.345 rumah rusak berat dan 13.400 an orang mengungsi.
Gempa Susulan Masih Mungkin Terjadi
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memastikan rumah yang rusak akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akan dibangun kembali.
Dia memastikan rumah yang akan dibangun yakni tahan gempa.
"Rumah-rumah akan kita bangun, rumah tahan gempa agar jika terjadi gempa nanti dampaknya akan kecil," ujar dia dalam jumpa pers virtual, Senin (21/11/2022).
Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Daryono menyebut gempa susulan masih mungkin terjadi pasca-gempa magnitudo 5,6 di Kanbupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Gempa ini memiliki susulan yang banyak. Ke depan kita akan terus mendapatkan gempa susulan, apakah akan lebih besar? Kita belum bisa memprediksi," ujar Daryono dalam jumpa pers virtual, Senin (21/11/2022).
Atas dasar itu dia meminta masyarakat untuk tidak terlebih dahulu menempati rumah-rumah yang sudah rentan.
"Bagi rumah yang sudah rusak atau miring untuk tidak ditempati. Karena kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi. Kegempaan-kegempaan itu banyak ketidakpastian," kata dia.
Advertisement