Liputan6.com, Jakarta - Tim kolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan mengirimkan bantuan logistik senilai Rp2.144.553.468 untuk warga terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Adapun rincian bantuan logistik yang akan dikirim ke Cianjur terdiri dari 35 jenis barang, di antaranya berupa 170 buah kasur lipat, 173 guling, 500 gayung, dan 500 ember, hingga 2.000 selimut.
Advertisement
Baca Juga
Selain bantuan logistik, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengirimkan tim tanggap darurat untuk ikut membantu penanganan pasca-gempa Cianjur.
Bantuan logistik dan tim tanggap darurat ini dijadwalkan akan berangkat pada hari ini, Selasa (22/11/2022) pukul 12.00 WIB dari halaman Kantor BPBD DKI Jakarta.
"Setelah apel kesiapan Sarpras dan Person di halaman Kantor BPBD. Jumlah bantuan sekitar hampir Rp2 miliar dan satgas Bapak Kabid H Sabdo," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Adapun jumlah personel tim tanggap darurat adalah sebanyak 99 orang terdiri dari BPBD 40 orang, BPAD empat orang, Satpol PP 15 orang, dan Dinas Gulkarmat 20 orang.
Ada pula petugas dari Dinas Kesehatan sebanyak enam orang, Dinas Sosial enam orang, Dinas Kominfotik orang orang, dan BAZNAS (BAZIS) enam orang.
"Yang pasti ada tim trauma healing dari BPBD, ada tim medis dari unsur Dinkes, ada bantuan penanganan korban dan perbaikan infrastruktur dari Satpol, dari Damkar dan BPBD," kata Kepala BPBD DKI Jakarta.
"Dukungan dapur umum dari Dinsos dan juga Bazis Baznas DKI, untuk Diskominfo kaitan liputan dokumentasi," sambung Isnawa.
Sementara itu, jumlah unit kendaraan yang akan dibawa antara lain mobil truk operasional sebanyak delapan unit, mobil double kabin operasional empat unit, mobil ambulance tiga unit, bus dua unit, dan motor trail roda dua dua unit.
BMKG Imbau Warga Waspadai Bencana Lanjutan Pasca-Gempa
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat waspada terjadinya bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6 pada Senin 21 November 2022 lalu.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan, lembah, hingga bantaran sungai.
Menurutnya, besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.
Lebih lanjut, dia menyebut lereng-lereng yang rapuh apabila ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng.
"Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," kata Dwikorita dalam keterangan resminya, Selasa (22/11/2022).
Selain itu, menurut dia banyaknya korban jiwa dalam peristiwa gempa Cianjur diakibatkan tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan gempa. Di mana, total ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia dan 326 luka-luka akibat gempa Cianjur.
"Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia," kata Dwikorita.
Advertisement