Liputan6.com, Jakarta - Sekjen DPP Partai NasDem Johnny G Plate meminta agar politik identitas tidak ditunjukkan kepada satu sosok, terkhusus kepada bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan.
"Jangan selalu diasosiaikan kepada satu atau dua tokoh di Indonesia. Setiap tokoh punya pendukung ada pro dan kontra. Setiap tokoh, tidak ada yang menang 100 persen di Indonesia ini. Dan setiap tokoh kita politisi adalah manusia biasa," kata Plate, saat diwawancarai di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga
Tak hanya itu, Johnny meminta dalam pertarungan kontestasi jangan dijadikan ajang mencari musuh. Seharusnya, setelah bertarung para tokoh harus kembali bergandengan tangan untuk bangsa dan negara yang lebih baik.
Advertisement
"Bertarung di pemilihan umum memenangkannya, tetapi setelah itu bergandengan tangan membangun bangsa dan negara bersama-sama. Ada peran di dalam pemerintahan, ada peran di luar pemerintahan, ada peran antar lembaga negara yang saling mengisi dan saling memberikan check and balances, keseimbangan agar maju dan jalannya pemerintahan kita bisa baik," ujarnya.
Dengan saling bergandengan tangan dan tidak saling menuduh satu sama lain, akan membuat Pemilu serentak 2024 menjadi kontestasi yang berkualitas.
"Agar kontestasi kita itu lebih berkualitas dari waktu ke waktu, agar Pemilu serentak dan current general election kita di 2024 ini betul-betul legitimate, mempersatukan, merekatkan, mengeratkan dan satu ciri Indonesia, politik Indonesia adalah ciri kegotongroyongan," imbuh Plate.
PKS Dukung Pernyataan Jokowi
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendukung arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam memerangi praktik politik identitas berbalut SARA dalam Pilpres dan Pemilu 2024 mendatang.
"Pertama agama itu murni. Agama itu sumber nilai, menjadikan agama sebagai kompas moral boleh, dan malah bagus. Politisasi agama setuju jangan dikedepankan,” kata dia saat dihubungi pada, Selasa (22/11/2022).
Menurut Anggota Komisi II DPR RI ini, PKS menjadi agama sebagai pengarah dalam menjalankan praktik-praktik politik berdasarkan nilai positif.
Bahkan, Mardani meminta agar praktik-praktik politik dilakukan dengan cara yang baik untuk mendapatkan tujuan yang baik pula.
"PKS menempatkan agama sebagai kompas moral dan mewanti-wanti politik berdasar nilai. Politik mesti dilakukan dengan cara yang baik, tujuan baik harus dengan cara yang baik," kata Mardani.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement