Sukses

Cerita Korban Selamat Gempa Cianjur, Tertimbun Reruntuhan Rumah Saat Zikir

Ketika tertimpa lemari pakaian, korban gempa Cianjur ini masih sadar dan berdoa sambil berusaha mengirup udara bercampur debu. Saat itu, dia melihat ada cahaya yang masuk dari lubang.

Liputan6.com, Jakarta Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, menyisakan berjuta kisah duka dari para korban. Cerita pilu mereka yang harus kehilangan anggota keluarga, teman dekat, hingga kerabat.

Cerita ribuan orang yang harus kehilangan rumah dan entah bagaimana kelangsungan hidup mereka setelahnya.

Namun, tak sedikit pula dari mereka yang mengucap syukur kendati rumah dan harta bendanya lenyap. Ya, mereka yang selamat keluar dari reruntuhan bangunan. Terlebih, mereka yang tak kehilangan satu pun anggota keluarga yang disayangi.

Aang Supardin (45),warga Kampung Senen, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, Cianjuryang berhasil lolos dari maut meski terkubur material bangunan rumahnya pada Senin (21/11/2022) siang.

"Alhamdulillah, saya selamat dari maut. Padahal waktu itu saya berfikir akan mati," ucap Aang, Selasa (22/11/2022).

Bapak tiga anak ini menceritakan kronologi kejadian gempa bumi yang meruntuhkan rumahnya hingga lolos dari maut.

Saat getaran gempa terasa pada pukul 13.21 WIB, Aan sedang berzikir usai menunaikan salat dzuhur di kamarnya. Sementara tiga anaknya sedang bermain di luar. Sedangkan istrinya Siti Nurjanah (35), duduk di teras samping rumahnya.

Bersamaan dengan guncangan gempa, atap dari beton dan dinding rumahnya ambruk. Reruntuhannya menimpa dia.

"Untungnya reruntuhan bangunan tidak langsung nimpa saya tapi kena lemari dulu, jadi saya ketahan lemari," ujarnya.

Ketika tertimpa lemari pakaian, ia masih sadar dan berdoa sambil berusaha mengirup udara bercampur debu. Saat itu, dia melihat ada cahaya yang masuk dari lubang.

"Waktu itu, saya berpikir bisa keluar mengikuti lubang itu," tutur Aang.

Ia pun akhirnya berjuang untuk keluar dari reruntuhan rumah. Aang menggerakkan tubuhnya perlahan mengikuti lubang seukuran badan itu.

"Saya pelan-pelan ngesot, terus dekatin lubang. Setiap ada puing kecil yang ngehalangin, saya geser pelan-pelan supaya enggak roboh," ucapnya.

Aang akhirnya berhasil mengeluarkan seluruh tubuhnya dari reruntuhan.

 

2 dari 2 halaman

Sang Istri Berjuang Selamatkan Diri

Di waktu yang sama, Siti Nurjanah juga sedang berjuang untuk bisa keluar dari reruntuhan rumah. Saat rumahnya ambruk, sebagian tubuh Nurjanah tertimpa bangunan.

"Supaya bisa keluar, saya menggerak-gerakan tubuh kaya ular," ujar Nurjanah.

Beruntung luka yang dialami Nurjanah tidak begitu parah. Hanya luka ringan di pinggang dan kedua kakinya. Begitu juga Aang, hanya mengalami luka di kepala akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

"Alhamdulillah, Allah masih sayang dan menjaga kami sehingga selamat dari maut," ucapnya bersyukur.

Aang dan Nurjanah tidak bisa membayangkan jika pasangan suami istri ini meninggal dunia di waktu yang sama. Ketiga anaknya yang masih kecil bakal jadi yatim piatu.

"Saya langsung mikir, ya Allah kami berdua meninggal anak saya siapa yang ngejaga, ngebimbing," ujarnya.

Saat ini, keluarga Aang tinggal di tenda darurat tepat di halaman rumahnya yang sudah rata dengan tanah.