Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan, sebagian dari korban meninggal akibat bencana gempa di Cianjur adalah kelompok anak-anak. Menurut data teranyar yang dirilis pada sore ini pukul 17.00 WIB, terdapat 271 korban jiwa.
"Presentasenya 37 persen memang dari anak-anak. Memang banyak anak-anak," kata Suharyanto saat jumpa pers daring, Rabu (23/11/2022).
Baca Juga
Meski kelompok anak terhitung banyak, menurut Suharyanto secara keseluruhan masih didominasi kelompok dewasa.
Advertisement
"Saat ditemukan awal-awal memang usia 15 tahun ke bawah yang banyak menjadi korban, tapi maut tidak melihat usia. Tadi ditemukan anak usia 6 tahun bisa selamat," jelas jenderal bintang tiga ini.
Satu korban selamat berusia 6 tahun tersebut bernama Azka. Dia ditemukan berada di samping jenazah neneknya yang meninggal dunia.
"Anak laki-laki ini bernama Azka, ditemukan di sebelah neneknya yang meninggal dunia," jelas Suharyanto.
BNPB: Korban Meninggal Gempa Cianjur 271 Orang
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memperbaharui jumlah korban jiwa, akibat bencana gempa di Cianjur. Sesuai data yang tercatat by name dan by address diketahui korban gempa per pukul 5 sore hari ini, 23 November 2022 adalah 271 orang.
"Ada tambahan 271 yang meninggal," kata Suharyanto saat jumpa pers, seperti dikutip daring, Rabu (23/11/2022).
Selain korban jiwa, Suharyanto mengatakan masih terdapat laporan orang hilang sebanyak 40 orang. Data orang hilang tersebar di dua tempat, 39 orang di wilayah Cigenang dan 1 orang di wilayah Warung Kondang.
Suharyanto memastikan, data tersebut akan terus diperbaharui, termasuk data korban jiwa. Sebab, pihaknya harus mengonfirmasi kepada masyarakat di semua titik lokasi terdampak apakah ada dari keluarga yang telah memakamkan jasad kerabat tanpa melapor kepada pusat data setempat.
"Jadi ini akan kami telusuri apakah ada yang dimakamkan oleh keluarga atau tidak apakah 271 ini sudah masuk data itu atau belum karena bisa saja miss-nya data di situ. Tapi 271 ini sudah sesuai by name by address di seluruh rumah sakit di Cianjur," jelas Suharyanto.
Advertisement
124 Rumah Ibadah dan 31 Sekolah Rusak Akibat Gempa Cianjur
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyatakan, ratusan rumah ibadah rusak akibat gempa di Cianjur. Kerusakan itu tersebar di 15 kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur.
"Sebanyak 124 rumah ibadah rusak, ada di 15 kecamatan wilayah terdampak gempa di Cianjur," kata Suharyanto saat jumpa pers daring, Rabu (23/11/2022).
Selain rumah ibadah, juga terdapat sejumlah infrastruktur lain yang rusak. Mulai dari 31 sekolah, kemudian 3 unit fasilitas kesehatan, gedung dan perkantoran total 13 unit, serta kantor kecamatan yang terdampak sebanyak 15 bangunan.
"Tim PUPR sudah turun untuk melakukan pendataan di wilayah terdampak tersebut," jelas jenderal TNI bintang tiga ini.
Sebagai informasi, 15 kecamatan yang terdampak gempa di Cianjur, yaitu kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilangku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyur, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi.